SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

SOLO–Hasil survei yang dilakukan analis telekomunikasi independen, Chetan Sharma, menunjukkan layanan pesan berbayar seperti SMS kini makin tak diminati masyarakat Amerika. Dilansir cnn.com, Rabu (14/11/2012), dengan makin banyaknya warga Amerika yang memanfaatkan smartphone yang terhubung dengan Internet, layanan SMS menjadi makin tak laku.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal tersebut terlihat dari jumlah pesan bulanan yang menunjukkan penurunan untuk kali pertamanya dalam kuartal terakhir sejarah Amerika. Sharma mengatakan lebih dari separuh ponsel yang digunakan warga Amerika berjenis smartphone.

Ponsel pintar itu sendiri menawarkan puluhan aplikasi gratis untuk layanan pengiriman pesan. Dengan menggunakan aplikasi yang sudah ada, pelanggan nirkabel tinggal memanfaatkannya untuk mengirim dan menerima pesan. Sejumlah aplikasi yang banyak digunakan pelanggan smartphone adalah Skype, GroupMe, Google Voice, Kik, AhatsApp, Facebook Messenger dan masih banyak lagi.

Menggunakan berbagai aplikasi ini, pelanggan nirkabel kini tak perlu lagi mengakses layanan pesan berbayar yang ditawarkan perusahaan nirkabel. Meski sudah menyediakan banyak aplikasi namun smartphone saat ini dikabarkan terus menggodok berbagai aplikasi tambahan untuk layanan pengiriman pesan gratis untuk para pelanggan.

Apple dengan layanan Imessage-nya sementara RIM yang membesut Blackberry Messenger (BBM) terus memanjakan pelanggan dengan layanan pesan gratis ketimbang menggunakan layanan pesan berbayar.

Pengiriman SMS sekilas memang tidak begitu signifikan dalam pembiayaan tagihan ponsel. Walau demikian apabila dihitung biaya mengirim SMS yang memberikan kesempatan maksimal 160 bite amatlah mahal bila dibandingkan layanan pesan melalui smartphone. Itulah sebabnya penjualan layanan SMS berbayar menduduki posisi signifikan dalam mengeruk keuntungan.

Pada tahun lalu, menurut data Pricewaterhouse Coopers, keuntungan layanan SMS berbayar mengambil porsi 19% dari keseluruhan keuntungan. Untuk menghindari pukulan keuangan yang terkait dengan penyusutan volume penjualan pesan, beberapa operator mengubah strategi bisnis mereka.

AT & T serta Verizon pada awal tahun ini mulai memperkenalkan rencana kerja sama. Dikabarkan adanya kerja sama itu memungkinkan para pelanggan mengirim pesan tak terbatas serta pertukaran suara melalui sejumlah perangkatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya