SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau proyek betonisasi jalan di Kebumen, Selasa (15/11/2022). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, BADUNG – Suara Partai Golkar diprediksi akan melonjak bila mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Prediksi itu disampaikan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) berdasarkan hasil survei terbaru, Kamis (17/11/2022).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Bahkan, menurut SMRC, Ganjar Pranowo akan mengubah peta dukungan partai politik.

Pendiri SMRC Saiful Mujani di Jakarta, Kamis, mengatakan survei eksperimental yang dilakukan SMRC untuk menilai efek calon presiden terhadap perolehan suara Partai Golkar.

Baca Juga: Tak Injak Karpet Merah, Prabowo Dipuji Pemimpin Paham Adab

Ada tiga tokoh yang dipilih dan diperlakukan sebagai treatment, yakni Airlangga Hartarto, Ganjar, dan Erick Thohir.

Airlangga dimasukkan karena dia sebagai ketua partai. Ganjar karena ada diskusi di kalangan Golkar untuk diusung calon.

“Sementara Erick adalah politikus nonpartai yang selama ini sudah melakukan sosialisasi. Tokoh-tokoh lain yang sudah dideklarasikan oleh partai lain tidak dimasukkan, seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan,” kata Saiful pada Bedah Politik bertajuk Siapa Capres yang Membantu Menaikkan Golkar?.

Baca Juga: Bantah Isu Renggang, Surya Paloh Sebut Jokowi Sahabatnya

Sebelum melihat efeknya, kata dia, SMRC melihat variabel kontrol terhadap eksperimen, yakni elektabilitas partai politik.

Dalam variabel kontrol tersebut, Partai Golkar mendapatkan suara 11 persen dan berada di urutan ketiga setelah PDIP dan Gerindra.

Survei eksperimental ini hanya menggunakan sampel 267 sehingga margin of error-nya sekitar 6,1 persen. Umumnya margin of error survei nasional SMRC sekitar 3 persen.

Baca Juga: Donald Trump Nyapres 2024, Begini Komentar Joe Biden

Di antara Ganjar, Airlangga, dan Erick Thohir, kata Saiful, survei ini menemukan bahwa Ganjar memiliki efek positif pada penguatan suara Golkar.

“Dalam treatment, pertanyaan kuesioner adalah jika Golkar mencalonkan Ganjar sebagai presiden, maka partai atau calon dari partai mana yang akan dipilih?

Dalam simulasi ini, Golkar mengalami penguatan dari 11 persen menjadi 17 persen suara. Kenaikan suara Golkar kurang lebih 6 persen,” ungkap Saiful.

Baca Juga: Kunjungi Kulonprogo, Anies Baswedan Dengarkan Keluhan Para Petani

Namun ada catatan yang sangat menarik, menurut Saiful, bila Golkar mencalonkan Ganjar, maka suara PDIP menjadi turun dari 25 persen (variabel kontrol) menjadi 18 persen.

Saiful menjelaskan selama ini, dalam pelbagai survei, PDIP mendapatkan suara selalu melampaui perolehan pada Pemilu 2019.

Menurut dia, salah satu unsur suara PDIP tersebut adalah pendukung Ganjar. Jika Ganjar dicalonkan atau pindah ke partai lain, sebagian suara PDIP pindah.

Baca Juga: Forum Kakbah Membangun Dukung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024

“Kalau Ganjar dicalonkan oleh Golkar, dia mengajak (sebagian) pemilihnya pergi ke Golkar,” kata Saiful.

Jika Golkar mencalonkan Ganjar, kata Saiful, peta kekuatan politik partai mengalami perubahan, di mana Gerindra, PDIP, dan Golkar menjadi berimbang.

Dia memberi catatan agar PDIP perlu berhati-hati dengan hasil temuan ini.



Baca Juga: Megawati, SBY dan Jusuf Kalla Hadiri Gala Dinner KTT G20 Bali

“Kalau PDIP ingin menjaga suaranya, mereka harus hati-hati dengan fakta ini. Jangan sampai Ganjar diambil oleh partai lain,” kata Saiful.

Survei ini dalam format wawancara tatap muka pada 3–9 Oktober 2022.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Baca Juga: Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatah Prabowo, Sekjen PDIP: Yang Memilih Rakyat!

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1027 atau 84 persen.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Metode eksperimental untuk menguji efek pencalonan presiden terhadap elektabilitas partai dilakukan dengan membagi responden secara acak ke dalam empat kelompok (kontrol, treatment 1, treatment 2, dan treatmen 3), dan setiap responden mendapat satu pertanyaan sesuai kelompoknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya