SOLOPOS.COM - Polisi menjaga sekelompok massa yang mengepung dan melakukan orasi di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Minggu (17/9/2017) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

SMRC menduga isu kebangkitan PKI sebagai hasil mobilisasi kekuatan politik untuk menggerus dukungan terhadap Jokowi.

Solopos.com, JAKARTA — Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menduga isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) diarahkan untuk memperlemah dukungan kepada Joko Widodo (Jokowi). Dugaan itu berdasarkan hasil survei SMRC tentang persepsi masyarakat terhadap isu tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Isu kebangkitan PKI yang ditujukan untuk memperlemah dukungan rakyat pada Jokowi nampaknya bukan pilihan isu stategis yang berpengaruh,” kata Abbas dalam rilis hasil survei yang dipublikasikan di saifulmujani.com, Jumat (29/9/2017).

Hasil survei menyebutkan 86,8 persen responden menyatakan tidak setuju anggapan kebangkitan itu. Hanya sekitar 12,6 persen responden yang setuju. Ketidaksetujuan pada isu kebangkitan PKI terlihat di antara pendukung Prabowo-Hatta maupun pendukung Jokowi-JK.

Namun, hasil survei SMRC ini memperlihatkan irisan pendukung Prabowo yang setuju isu kebangkitan PKI lebih besar dibanding dengan opini pendukung Jokowi. Sebanyak 19 persen pendukung Prabowo mengaku setuju isu kebangkitan PKI. Sementara itu, hanya 10 persen pendukung Jokowi yang percaya. Baca juga: Survei SMRC, Mayoritas Masyarakat Tak Percaya Isu Kebangkitan PKI.

SMRC menilai hal ini konsisten dengan kecenderungan opini publik berdasarkan dukungan partai. Partai-partai yang memiliki kedekatan dengan Prabowo seperti PKS dan Gerindra memiliki kecenderungan setuju pada isu kebangkitan PKI dibandingkan dengan partai-partai pendukung pemerintah.

“Di samping itu, opini tentang kebangkitan PKI cenderung lebih banyak di kalangan muda, perkotaan, terpelajar, dan sejumlah daerah tertentu, terutama Banten, Sumatera, dan Jawa Barat. Semua demografi ini beririsan dengan pendukung Prabowo,” tulis SMRC dalam rilis.

Sirojudin Abbas menyimpulkan bahwa munculnya opini kebangkitan PKI di masyarakat tidak terjadi secara alamiah, melainkan hasil mobilisasi opini kekuatan politik tertentu, terutama pendukung Prabowo.

“Bila keyakinan adanya kebangkitan PKI itu alamiah maka keyakinan itu akan ditemukan secara proporsional di pendukung Prabowo maupun Jokowi, di PKS, Gerinda, dan partai-partai lain juga,” kata Abbas dalam rilis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya