SOLOPOS.COM - Suasana kegiatan belajar mengajar siswa SMPN 16 Solo di bekas gedung SDN Purwoprajan 1, Senin (27/3/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—SMPN 16 Solo kini harus menempati gedung bekas SDN Purwoprajan 1, Kandang Sapi, Jebres, Solo dan SDN Belik, Pucangsawit, Kec. Jebres, Solo, lantaran gedung sekolah sedang dalam proses pembangunan. 

Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMPN 16 Solo, Triyanto, mengatakan sudah pindah sejak Januari 2023, namun baru bisa efektif tatap muka Februari. 

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Januari itu kita masih PJJ [pelajaran jarak jauh]. Karena kita menyiapkan tempat seperti fasilitas listrik, jaringan telepon, dan perlengkapan sekolah. Itu masih belum lengkap karena ini kan tiga tahun tidak digunakan,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com di SDN Purwoprajan, Senin (27/3/2023).

Dia mengatakan saat ini SDN Purwoprajan ditempati kelas 8 dan tidak menggunakan sistem sif. Sedangkan di lokasi lain yakni bekas gedung SDN Belik ditempati dengan sistem sif oleh kelas 7 dan 9 sekaligus menjadi gedung utama.

“Ruangan [SDN Belik] kan hanya 10, sehingga 6 ruangan dipakai untuk kelas, sisanya dipakai untuk ruang kepala sekolah, TU, Ruang guru, lab IPA dan BK,” lanjut dia.

Pantauan Solopos.com, nampak SDN Purwoprajan memiliki tembok yang sudah tua. Plafon gedung beberapa ada yang sudah keropos. Sedangkan salah satu gedung di sisi belakang atapnya roboh termakan usia.

“Ini bangunan lama, setahu saya ini bangunan SD Inpres zaman dulu, masih menggunakan rangka besi semua. Jadi saya belum lahir bangunan di sisi tengah mungkin sudah ada,” ujar dia. Meski begitu masih terdapat bangunan yang nampak masih bagus dan merupakan konstruksi baru.

Dia mengatakan sarana prasarana dirasa sudah cukup untuk menunjang operasional pembelajaran selama proses pembangunan sekolah berlangsung. Menurut dia, air di gedung sementara itu sudah cukup. “Kalau listrik masih ada 900 Watt dan masih cukup untuk operasional. Air juga masih cukup untuk sehari-hari,” tambah dia.

Sementara di gedung eks SDN Belik harus menambah daya listrik lantaran kebutuhan sebagai gedung utama. Menurut dia, banyak peralatan elektronik yang harus digunakan. “Ya meski sudah ada listrik, tapi tambah watt karena kalau tidak tambah kurang digunakan untuk operasional,” lanjut dia.

Dai menjelaskan kebutuhan listrik tersebut lantaran di SDN Belik terdapat ruang Tata Usaha atau TU, ruang guru, lap kamputer, sampai ruang kepala sekolah. Triyanto menambahkan perbaikan fasilitas tersebut ada yang dari dinas dan ada yang dari sekolah. “Seperti perbaikan kecil-kecilan sudah dikaver dari dinas,” lanjut dia.

Triyanto mengajar mapel bahasa Indonesia di kelas 8 dan 9. Pria lulusan FKIP UNS itu mengaku jadwal mengajar kelas 8 dan 9 di satu hari yang sama, dia harus mau pindah tempat. Hal ini lantaran kelas 8 berada di SDN Purwoprajan sedangkan kelas 9 menempati SDN Belik. “Kalau Kamis saya [ngajar] di sini [SDN Purwoprajan] dan di sana [SDN Belik],” kata dia.

Dia mengatakan SMPN 16 Solo nantinya diratakan terlebih dahulu lalu dibangun ulang. Namun, terdapat satu bangunan yang tidak boleh tersentuh pembangunan, yakni bangunan cagar budaya yang berada di sekolahnya itu. “Itu kemungkinan dulunya merupakan rumah dinas Kepala Stasiun Jebres zaman Belanda dulu. Tapi detailnya saya kurang paham juga,” ujar dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta, berharap pembangunan tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Solo secara umum. Secara spesifik, juga membantu siswa agar lebih efektif dan nyaman dalam proses pembelajaran. 

“Dengan renovasi dan pembangunan gedung, tujuannya memang untuk pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Sehingga harapannya dalam proses pembelajaran menjadi lebih baik dan kualitas pendidikan di Solo semakin meningkat,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya