Boyolali (Espos)–Pihak pengelola SMP Negeri 1 Ngemplak meminta panitia pembangunan Sub Terminal Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, membangun tembok pemisah antara kompleks sekolah dengan terminal yang terletak persis di belakang sekolah.
Kepala Sekolah SMPN 1, Sumanto, mengatakan pembangunan tembok pemisah bertujuan menghindari kebisingan akibat suara kendaraan ketika diadakan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Kami khawatir akan timbul kebisingan dan mengganggu pembelajaran, jika tidak ada tembok pemisah,” katanya, baru-baru ini.
Selain meminta membangun tembok pemisah, Sumanto meminta panitia membangun drainase agar air dari terminal tidak menggenangi kompleks sekolah, mengingat letak sekolah lebih rendah dari lokasi tanah yang akan dibangun terminal.
Terpisah, Kades Ngesrep, Suharna, mengatakan sebaiknya lokasi SMP 1 dipindah dari lokasi awal. Pasalnya, ke depan di sekitar lokasi sekolah akan menjadi simpul keramaian.
Selain akan dibangun Sub Terminal Ngesrep, tak jauh dari lokasi sama akan dibangun jalan tol Solo-Mantingan, depot bahan bakar minyak (BBM) milik Bandara Adisoemarmo dan jalan penghubung dari bandara menuju tol.
“Sudah dapat dibayangkan, titik tersebut pasti akan berubah menjadi sangat ramai,” katanya.
Jadi, kata ia, sebaiknya lokasi sekolah dipindah agar transfer ilmu pengetahuan tetap dapat berjalan normal tanpa gangguan. Meski demikian, seluruh kebijakan ada di tangan Pemkab Boyolali.
dwa