SOLOPOS.COM - Siswa-siswi SMPN menggunakan laptop sebagai sarana belajar. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

SMPN 1 dan SMPN 4 Solo siap menjadi percontohan lima hari sekolah (full day school) ala Kemendikbud.

Solopos.com, SOLO—Kedua sekolah ini bahkan membuat surat resmi yang disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Solo yang isinya siap melaksanakan dan siap ditunjuk sebagai sekolah percontohan pelaksanaan lima hari sekolah di Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara itu, belum semua SMP termasuk SMP negeri (SMPN) di Kota Bengawan yang siap menerapkan lima hari sekolah mulai Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal itu disampaikan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Solo, Joko Slameto, ketika dihubungi Solopos.com melalui ponselnya, Rabu (28/6/2017).

Menindaklanjuti turunnya Permendikbud tentang Hari Sekolah, sudah ada sosialisasi dari Disdik agar sekolah-sekolah mempersiapkan diri. Namun, untuk pelaksanaannya Disdik menyerahkan kepada pihak sekolah karena hal itu tergantung pada kesiapan masing-masing sekolah.

Langkah yang diambil pihak sekolah dengan adanya sosialisasi tersebut adalah segera berkoordinasi dengan komite sekolah dan pihak terkait lainnya. “Contohnya di SMPN 1 ini kami berkoordinasi dengan komite sekolah. Ada pula pertemuan dengan orang tua serta penyebaran angket yang menyikapi kebijakan lima hari sekolah. Untuk SMP-SMP di Solo, khususnya SMP negeri, memang ada yang sudah siap [melaksanakan lima hari sekolah], tapi ada juga yang belum,” ujar Joko yang juga menjabat sebagai Kepala SMPN 1 Solo itu.

Dari 27 SMP negeri, cukup banyak yang menyatakan siap. SMPN 1 dan SMPN 4 bahkan sudah membuat pernyataan resmi kepada Disdik yang isinya mengenai kesiapan mereka.

Pernyataan kesiapan tersebut mengacu kepada hasil penyebaran angket persetujuan yang telah diisi orang tua siswa serta melihat kesiapan sarana dan prasarana. “Memang ada orang tua siswa yang tidak setuju, tapi persentasenya kecil. Bagi yang belum setuju kami akan mencari tahu apa yang menyebabkan mereka belum setuju. Kami berupaya ada solusi terbaik,” tambah dia.

Dari sisi sarana dan prasarana, SMPN 1 dan SMPN 4 sudah memadai untuk memfasilitasi para siswa selama berada di sekolah. Ruang kelas yang rata-rata menggunakan penyejuk udara (AC), kantin bersih, meja-kursi untuk makan siang, termasuk musala yang bisa untuk salat berjamaah menjadi faktor pendukung.

“Mayoritas siswa di SMPN 1 terbiasa beraktivitas di sekolah hingga sore hari. Misalnya setelah pukul 14.00 WIB mereka mempersiapkan ekstrakurikuler atau kegiatan lain di sekolah,” terang dia.

Selain SMPN 1 dan SMPN 4, Joko mengatakan juga ada beberapa SMPN lain yang menyatakan siap. “Untuk pelaksanaannya kami tetap menunggu kebijakan dan keputusan Disdik. Kalau memang secara resmi bisa melaksanakan lima hari sekolah ya kami laksanakan. Tapi kalau masih enam hari sekolah ya kami ikuti,” kata dia.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Disdik Kota Solo, Unggul Sudarmo, mengakui sejauh ini Disdik belum mewajibkan semua sekolah untuk menerapkan lima hari sekolah. “Tapi kami sudah sosialisasikan Permendikbud agar sekolah juga bisa mempersiapkan diri, termasuk juga harus ada komunikasi dengan komite sekolah, orang tua siswa, dan persiapan sarana dan prasarana,” jelas Unggul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya