SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (JIBI/dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Kepala SMPN 1 Bantul Yasmuri membantah adanya iuran bulanan di sekolah tersebut.

Menurut Yasmuri, iuran tersebut sifatnya suka rela bukan kewajiban. “Enggak ada itu kewajiban, itu cuma sumbangan sukarela saja,” papar Yasmuri, ketika dihubungi Harianjogja.com.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Ihwal adanya iuran bulanan sekolah ini diketahui dari Forum Pemantau Independen (Forpi) Bantul. Forpi menerima laporan dari wali murid disertai bukti dokumen pelaksanaan anggaran di SMPN 1 Bantul.

Adanya sumbangan pendidikan tersebut tercantum dalam anggaran SMPN 1 Bantul. Dalam dokumen tersebut tercantum pemasukan sekolah senilai Rp1,3 miliar dengan keterangan berasal dari Dewan Sekolah.

Lainnya pemasukan dari BOS nasional sebesar Rp322,5 juta, BOS DIY Rp47,2 juta serta Bantuan Operasional Pendidikan (BPOP) sebesar Rp49,8 juta.

Terkait pemasukan senilai Rp1,3 miliar yang tercantum di dokumen anggaran dari pos Dewan Sekolah, Yasmuri mengklaim masih akan mengecek dokumen anggaran tersebut. Sebab selama ini dirinya tidak mencermati anggaran yang berasal dari Dewan Sekolah atau siswa itu.

“Itu Dewan Sekolah yang lebih tahu, saya belum mencermati,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya