SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan SMPN 3 Karanganom, Desa Blanceran, Kecamatan Karanganom, Jumat (1/7/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — SMPN 3 Karanganom, Desa Blanceran, Kecamatan Karanganom hingga kini masih membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara offline. Hal itu menyusul jumlah pendaftar hingga penutupan PPDB online masih kurang dari kuota.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, jumlah pendaftar di SMPN 3 Karanganom hingga hari terakhir PPDB online, Kamis (30/6/2022) siang sekitar 20 orang. Sementara, daya tampung yang disiapkan pengelola sekolah setempat sebanyak 64 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua PPDB SMPN 3 Karanganom, Suwandi, mengatakan PPDB di SMPN 3 Karanganom tetap dibuka dan dilakukan secara offline. Dia memastikan tak ada penerapan zonasi atau calon peserta didik berasal dari manapun langsung diterima di SMP tersebut. Suwandi berharap jumlah pendaftar bisa terus bertambah sebelum tahun ajaran 2022/2023 dimulai.

Suwandi mengakui beberapa tahun terakhir kuota PPDB SMPN 3 Karanganom tak terpenuhi. Pada PPDB 2021 lalu, jumlah pendaftar atau calon siswa kelas VII sebanyak 23 orang.

Disinggung penyebab minimnya jumlah pendaftar di SMPN 3 Karanganom, Suwandi menjelaskan lantaran banyaknya SMP. Ada empat SMP negeri di Karanganom dan berlokasi saling berdekatan. Lokasi SMPN 3 Karanganom berada di batas wilayah dengan Kecamatan Ceper.

Baca Juga: Di Klaten Masih Ditemukan Daerah Blank Spot Zonasi PPDB SMP, Di Mana?

Selain SMP negeri, bermunculan SMP swasta di Karanganom. Belum lagi, berdiri SMP negeri di Kecamatan Ceper dan berlokasi tak jauh dari SMPN 3 Karanganom.

Di sisi lain, jumlah lulusan SD di wilayah Blanceran dan sekitarnya terus menyusut. Awalnya, ada dua SD di Blanceran. Lantaran kekurangan siswa, SD tersebut di-regrouping hingga kini hanya ada satu SD di desa tersebut.

Suwandi menuturkan ikhtiar menarik minat lulusan SD mendaftar di SMPN 3 Karanganom sudah dilakukan. SMP tersebut menjadi salah satu SMP di Klaten yang mendapatkan rekomendasi tak menerapkan zonasi.

Pada PPDB sebelumnya, sekolah memberikan seragam, uang saku, hingga perlengkapan sekolah kepada para calon siswa yang mendaftar di SMPN 3 Karanganom. Sebelum PPDB digelar, guru serta kepala sekolah setempat menggelar roadhsow dan sosialisasi ke SD-SD dan mengumpulkan warga di sekitar SMPN 3 Karanganom.

Baca Juga: Di Klaten Masih Ditemukan Daerah Blank Spot Zonasi PPDB SMP, Di Mana?

Alumni sekolah juga dikerahkan, termasuk yang sudah menjadi dosen hingga pengusaha untuk menarik minat lulusan SD. Guru serta kepala sekolah setempat pun rela merogoh kocek pribadi guna menggencarkan sosialisasi.

“Berbagai upaya sebenarnya sudah dilakukan,” kata Suwandi saat ditemui di SMPN 3 Karanganom, Jumat (1/7/2022).

Suwandi masih mengingat ketika kali pertama bertugas menjadi guru di SMPN 3 Karanganom pada 1988. Kala itu, jumlah total siswa mencapai 700-an orang.

Saban PPDB digelar, ada 200-an calon siswa yang mendaftar. Banyaknya siswa di SMP tersebut pada masa lalu terlihat dari kondisi bangunan sekolah yang luas dan terdiri dari banyak ruang kelas.

Baca Juga: Kuota Belum Terpenuhi, SMPN 2 Prambanan Klaten Minta Perpanjangan PPDB

Jumlah siswa mulai menyusut sekitar 2010 seiring bermunculan SMP sederajat di wilayah Karanganom dan sekitarnya. Dari tahun ke tahun jumlah siswa terus menyusut hingga total siswa hanya ada puluhan orang.

Dari sisi kualitas, Suwandi menjelaskan SMPN 3 Karanganom tak kalah jika dibandingkan sekolah lain. Siswa SMP tersebut mendulang prestasi seperti menyabet juara di kejuaraan taekwondo Soloraya belum lama ini.

Suwandi juga menjelaskan lulusan SMP tersebut juga tak kalah bersaing dengan lulusan sekolah lain. Banyak lulusan yang menjadi dosen, dokter, hingga pengusaha. Selama ini, para alumni pun kerap membantu sekolah berikhtiar mendapatkan siswa saat PPDB digelar.

“Saya berharap sekolah ini bisa seperti dulu lagi [memiliki banyak siswa],” kata Suwandi.

Baca Juga: Ini Aturan PPDB 2019 dan Zonasi SMAN di Klaten

Kepala SMPN 3 Karanganom, Woro Indriyo, juga mengatakan berbagai ikhtiar sudah dilakukan guru serta kepala sekolah untuk memenuhi kuota PPDB.

“Kami tetap berjuang. Kami berharap pada PPDB kali ini bisa ada dua kelas. Berapa pun siswanya, tetap kami berikan pelayanan yang terbaik,” kata Woro.

PPDB SMP digelar secara online untuk 65 SMP negeri. Total kuota yang disediakan sekitar 14.000 siswa. PPDB online digelar, Senin-Kamis (27-30/6/2022). Sementara, jumlah total lulusan SD sekitar 16.000 siswa.



Sebelumnya, Subkoordinator Kurikulum dan Penilaian Bidang SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Bintang Agastya, menjelaskan pada Kamis (30/6/2022) pagi masih ada sejumlah sekolah yang kuotanya belum terpenuhi. Jumlah pasti sekolah yang kuotanya belum terpenuhi akan diketahui saat pengumuman PPDB, Rabu (6/7/2022).

Baca Juga: Kuota 20 SMP Negeri Klaten Belum Terpenuhi, PPDB Diperpanjang hingga 15 Juli

“Setelah pengumuman, calon peserta didik yang tidak diterima di sekolah pilihannya kami arahkan ke sekolah terdekat yang kuotanya belum terpenuhi. Untuk sekolah yang kuotanya belum terpenuhi, pendaftaran masih dibuka secara offline,” kata Bintang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya