SOLOPOS.COM - Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Heriyanti. (Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Awalnya ekolah ini seakan hanya dipandang sebelah mata

Harianjogja.com, JOGJA-SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah di bawah yayasan Muhammadiyah di Kota Jogja yang usianya sudah termasuk tua. Sekolah yang berada di Jalan Kapten Piere Tendean No.19 Wirobrajan, Jogja, ini lahir pada 14 Juni 1951 atau sekitar 67 tahun yang lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekolah ini sudah mengalami berbagai pengembangan, mulai dari fisik gedung sampai kegiatan internal di dalamnya. Kepala SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang sedang menjabat saat ini Heriyanti mengatakan, saat pertama kali ia bertugas di sekolah itu pada 1 Maret 1983, SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta atau yang sering disebut SMP Muga belum menjadi sekolah yang dipertimbangkan masyarakat. Sekolah ini seakan hanya dipandang sebelah mata.

Pengembangan fisik kemudian mulai dilakukan seperti dengan membangun gedung sekolah menjadi dua lantai dan memundurkan muka gedung agar tidak mepet dengan jalan raya. Kemudian selain kelas reguler juga ditambah kelas bilingual, kelas unggulan, serta kelas informasi dan teknologi di setiap levelnya. Pengembangan demi pengembangan ini membuat SMP Muga kemudian menjadi sekolah pilihan khususnya bagi masyarakat di Jogja.

“Saat ini, SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta memiliki 700 siswa dengan 50 guru dan 26 karyawan,” kata Heriyanti kepada Harianjogja.com, Rabu (21/2/2018).

Heriyanti menjelaskan, adanya gedung dan fasilitas yang bagus adalah wujud keinginan sekolah untuk melayani masyarakat dengan baik. Para siswa di SMP Muga juga berhak menikmati biaya sekolah yang terjangkau. Bagi pemegang Kartu Menuju Sejahtera (KMS) akan mendapatkan gratis SPP dan uang gedung selama tiga tahun. Sementara, orang tua yang tidak memiliki KMS tetapi memiliki surat pernyataan miskin dari RT/RW dan Dinas Sosial akan mendapatkan potongan biaya SPP dan uang gedung sebesar 50%.

Sekolah mengusung visi beriman, unggul dalam prestasi, berbudaya, dan berwawasan lingkungan. Visi terakhir ini ditetapkan setelah SMP Muga meraih juara 1 Adiwiyata nasional pada 2013. Sekolah ini juga pernah dinobatkan sebagai sekolah sehat nasional pada 2005. Perpustakaan sekolah juga menyandang juara 1 tingkat provinsi pada 2012.

Adapun misi yang diusung adalah mengamalkan nilai-nilai Alquran dan As-Sunnah dalam praktik kehidupan sehari-hari, mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari, dan menggali potensi, keterampilan, dan bakat sebagai bekal hidup yang berkemajuan, modern serta berjiwa entrepreneur.

“Kendati siswa yang ada di sini berangkat dari SD yang heterogen, saat keluar [lulus SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta] harus bisa baca Al-Quran,” kata perempuan yang akrab disapa Bu Her di kalangan para siswa ini.

Mulai semester dua ini, SMP Muga dan juga sekolah yang lain akan disibukkan dengan kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Heriyanti mengatakan, dengan adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No.17/2017 tentang sistem zonasi PPDB, sekolah swasta seperti Muga akan memiliki peluang untuk menampung peserta didik baru dari luar Jogja dan Wirobrajan pada khususnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya