SOLOPOS.COM - Suasana simulasi pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Tengaran, Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa (26/1/2021). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — SMP Negeri 2 Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menggelar simulasi pembelajaran tatap muka atau PTM pada saat Jateng gencar melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM, Selasa (26/1/2021).

Padahal, saat ini, seluruh wilayah di Jateng—tak terkecuali Kabupaten Semarang—diminta untuk menerapkan PPKM sebagai antisipasi persebaran Covid-19. PPKM yang semula berlangsung mulai 11-25 Januari, bahkan diperpanjang hingga 8 Februari mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kendati demikian, SMP Negeri 2 Tengaran tetap menghadirkan siswa ke sekolah guna menjalani simulasi pembelajaran tatap muka. Simulasi PTM di tengah PPKM Jateng itu digelar sebagai persiapan bagi siswa, khususnya kelas IX menghadapi ujian kelulusan nasional.

Baca Juga: Iklim Tropis Indonesia Jadi Inspirasi GVFI Rilis Alter Vision

Kepala SMP Negeri 2 Tengaran, Waluyo, mengklaim telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat selama pembelajaran tatap muka berlangsung.“Sejak siswa datang, mulai pembelajaran, selama di sekolah, hingga pulang, guru-guru mengawasi dengan ketat,” ujarnya saat dijumpai wartawan di sekolahnya, Selasa siang.

Selain itu, Waluyo mengaku proses pembelajaran pun dilakukan dengan pembatasan. Siswa yang hadir di kelas di batasi maksimal 16 orang dari total kapasitas 32 orang.

“Selain itu kita tidak menerapkan ada waktu istirahat. Siswa masuk pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB,”  ujarnya.

Baca Juga: Di Denpasar, Pemuda Lecehkan Kakek-Kakek Sampai Viral

Pelaksanaan simulasi PTM di SMP Negeri 2 Tengaran ini pun telah mendapat izin dari Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang.

Hak Anak

Bahkan, Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Sukatno Purtomo Priyatmo, turut hadir menyaksikan pelaksanaan simulasi PTM tersebut. Menurutnya, PTM tersebut digelar dengan maksud memberikan hak terhadap anak untuk mendapat pendidikan.

“Kita ada lima metode pembelajaran selama pandemi, yakni luring, daring, tatap muka, kunjungan ke siswa, dan melalui media radio,” jelasnya.

Baca Juga: Pria Jadi Korban Begal Payudara, Malah Viral di Medsos…

Sukanto mengungkapkan dengan adanya pembelajaran tatap muka maka siswa akan terfasilitasi untuk pendidikan akademi dan karakter. "Tujuannya agar siswa setelah menjalani ujian, saat PPDB ke jenjang selanjutnya bisa maksimal," paparnya.

Sukatno mengatakan saat ini sudah ada 102 SMP dan 455 SD yang mengajukan izin menggelar pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19. Permohonan izin itu pun sudah dikoordinasikan dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang.

“Sekolah-sekolah itu sudah siap menjalankan tatap muka. Alat kesehatan juga sudah tersedia sesuai SKB 4 menteri,” katanya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya