SOLOPOS.COM - PELATIHAN—Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng, Anung Subiantono membuka pelatihan <i>Business Technology Center (BTC) UMKM bidang pertanian di SMKN 1 Mojosongo, Selasa (10/5). Espos/Ahmad Mufid Aryono </i>

Boyolali (Solopos.com) – Business Technology Center (BTC) Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Kemenristek) bekerjasama dengan Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Pemprov Jateng menggelar kegiatan pelatihan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di 10 kabupaten/kota di Jateng dalam penggunaan teknologi untuk pengolahan bahan pangan di SMKN 1 Mojosongo, Selasa (10/5).

PELATIHAN—Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng, Anung Subiantono membuka pelatihan Business Technology Center (BTC) UMKM bidang pertanian di SMKN 1 Mojosongo, Selasa (10/5). (Espos/Ahmad Mufid Aryono)

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam kegiatan yang digelar selama tiga hari itu, para peserta diharapkan memeroleh pengetahuan dalam proses pengolahan bahan pangan dengan penerapan teknologi tepat guna. Koordinator BTC Jateng, Aloysius Bambang Prayitno, mengatakan dipilihnya SMK untuk kegiatan BTC di Jateng tahun ini karena karakteristik Jateng yang memiliki SMK cukup banyak, yang bisa diikutsertakan dalam pengembangan UMKM di Jateng.

“SMK memiliki tenaga pengajar dan peralatan yang kompeten dalam pengembangan UMKM itu. Selain itu, dengan menggandeng SMK nantinya UMKM akan lebih mudah dalam berkonsultasi dalam teknologi pangan yang dihasilkan,” ujarnya.

Percepat pemulihan
Ditambahkannya, sejak berdiri tahun 2009 hingga saat ini sudah ada sembilan BTC yang berdiri di Jateng, yakni di Magelang, Semarang, Pati, Pekalongan, Purwokerto dan Temanggung. “Sedang dalam tahun 2011 ini telah berdiri tiga BTC yang semuanya untuk mempercepat proses pemulihan pascaerupsi Merapi, yakni di Kabupaten Boyolali, Klaten dan Kabupaten Magelang,” papar dia.

Aloysius atau akrab dipanggil Awi ini mengatakan dengan adanya BTC itu diharapkan UMKM bisa berkonsultasi terkait penerapan teknologi dalam produksi yang dihasilkan. Sehingga, UMKM ini mampu bersaing dengan produk-produk yang ada.

Sementara, Kepala BPMD Pemprov Jateng Anung Subiantono mengatakan dilibatkannya SMK dalam BTC bidang pertanian itu dikarenakan kesiapan SMK dalam memberikan pelatihan, terutama teknologi yang ada.
“Saat ini SMK sudah berubah dibandingkan SMK beberapa tahun silam. Justru dengan SMK ini akan memudahkan UMKM dalam mengembangkan usaha yang dirintis,” jelas dia.

Selain itu, pihaknya kini tengah mengembangkan school without wall atau ketersinambungan antara SMK dan masyarakat dalam hal ini UMKM dalam pengembangan produk yang dihasilkan. “Ada komunikasi timbal balik antara UMKM dan SMK dalam pengembangan teknologi. Atau sebaliknya, SMK bisa menerapkan sistem permagangan bagi siswa ke UMKM. Sehingga muncul sinergi yang bagus,” papar dia.

Terpisah, Kepala SMKN 1 Mojosongo, Boyolali, Kasiswo mengatakan kesiapan dalam penerapan BTC bagi UMKM. Selain memiliki delapan kompetensi keahlian di bidang pertanian, pihaknya juga memiliki tenaga pengajar yang profesional untuk pengembangan UMKM ke depan. “Peralatan yang kami miliki juga bisa diterapkan untuk para UMKM yang ada. Selain itu, kami juga siap untuk melakukan kunjungan ke UMKM sebagai bentuk memecahkan permasalahan yang ada, jika muncul kendala dari para UMKM,” pungkas dia.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya