SOLOPOS.COM - Mobil listrik buatan guru dan siswa SMK Daya Wangsa Wonogiri yang didesain mirip Lamborghini diparkirkan di bahu jalan raya, Selasa (6/12/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI–Kendaraan listrik yang mulai populer digunakan beberapa tahun belakangan memicu sejumlah pihak berinovasi memproduksi moda transportasi berbahan bakar nonminyak. Salah satunya datang dari SMK Daya Wangsa Wonogiri.

Tak hanya sekadar memproduksi, namun mobil listrik buatan siswa dan guru sekolah menengah kejuruan setempat didesain mirip mobil Lamborghini.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Wakil Kepala Bidang Kurikulum sekaligus Penggagas Mobil Listrik SMK Daya Wangsa Wonogiri, Adzin Kondo Nurbuwat, menyebut mobil listrik Lamborghini itu dirancang dari nol dan menggunakan dana mandiri. Mulai dari riset, desain, pembuatan kerangka, dan perakitan mesin. Proses pembuatannya memakan waktu efektif sekitar satu tahun.

Mobil listrik Lamborghini tersebut kini memasuki tahap ujicoba. Adzin menegaskan, meski terinspirasi dari desain mobil merek Lamborghini tapi sebetulnya berbeda.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Mengenal Pajak Mobil Listrik dan Aturannya

“Secara garis besar memang mirip Lamborghini, tapi sebenarnya tidak mirip. Kami buat benar-benar dari hasil riset, murni dari nol,” kisahnya kepada Solopos.com, Rabu (7/12/2022).

Riset untuk merancang mobil listrik Lamborghini dilakukan oleh guru. Sedangkan pelaksanaan hasil risetnya dilakukan siswa. Kolaborasi antara siswa dan guru dalam proses pembuatan mobil listrik, kata Adzin, bertujuan memberi wawasan kepada siswa ihwal produksi kendaraan listrik.

“Biar sekaligus ada kesinambungan antara sekolah dan industri. Kami membuka kesempatan kepada siswa. Siapa yang mau berkembang dan mengembangkan skillnya di bidang industri akan kami bimbing. Tujuannya lebih ke edukasi,” imbuhnya.

Lantaran dimulai dari riset dan dirancang bertahap, dana untuk memproduksi mobil listrik Lamborghini tergolong tinggi, mencapai sekitar Rp150 juta. Namun Adzin memastikan biaya ratusan juta itu bersumber dari dana sekolah secara mandiri.

Kendati sudah diujicoba, mobil listrik Lamborghini itu belum jadi 100%. Adzin mengaku masih perlu penambahan panel instrumen speedometer, perbaikan fasilitas air conditioner (AC), dan ujicoba dengan jarak yang lebih jauh.

Baca Juga: Alva One, Motor Listrik Mirip Skuter Maxi

“Mobil ini kan dirancang untuk kecepatan 80-100 km/jam. Tapi sekarang baru diujicoba pada kecepatan maksimal 60 km/jam. Kalau daya listriknya kan 10 kilo watt. Dengan daya itu, estimasi jarak yang direncanakan maksimal 100-150 km. Tapi kami masih perlu diujicoba,” ujarnya.

Kepala SMK Daya Wangsa Wonogiri, Dikin, melalui Wakil Kepala Bidang Humas, Aris Budi Raharjo, menambahkan, produk kendaraan listrik buatan siswa dan guru di sekolahnya tak hanya mobil listrik Lamborghini. Kendaraan listrik yang telah diproduksi sebelumnya meliputi go-kart, pikap, dan sepeda motor.

Proses pembuatan seluruh kendaraan listrik itu dimulai dari nol, seperti saat merancang mobil listrik Lamborghini. “Awal mula saat mendirikan SMK Daya Wangsa pada 2015 dulu, kepala sekolah menginginkan adanya inovasi. Kemudian muncullah mobil listrik. Dari situ, muncul gagasan untuk mengembangkan lebih baik lagi,” tutur Aris kepada Solopos.com, Selasa (6/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya