SOLOPOS.COM - Tempat kejadian perkara pembacokan Arya Saputra di Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya tidak jauh dari simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan).

Solopos.com, BOGOR–SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, Jawa Barat, mendesak polisi segera menangkap pelaku yang membacok Arya Saputra, 16, hingga meninggal dunia saat hendak menyeberang sepulang sekolah.

“Ya kami minta kepolisian segera menangkap pelaku. Kami juga belum tahu pelaku dari sekolah mana,” kata perwakilan SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, Wawan di Bogor, Jumat (10/3/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ia menyebut Arya yang merupakan siswa kelas X Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Bina Warga 1 Bogor meninggal dunia di perjalanan saat dibawa ke Rumah Sakit FMC di Sukaraja, Kabupaten Bogor.

“Mungkin karena kehilangan banyak darah, meninggal saat dibawa ke rumah sakit,” ujarnya dikutip dari Antara.

Wawan menyampaikan saat peristiwa terjadi Arya bersama teman-temannya tidak terlibat tawuran. Mereka baru pulang melaksanakan ujian tengah semester di sekolah.

“Korban itu mau pulang selesai ikut ujian tengah semester. Pas menyeberang pelaku datang naik motor dari arah Cibinong, terus ngebacok, terus kabur,” ungkap Wawan.

Terpisah, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso mengatakan pihaknya sedang memburu pelaku pembacokan yang mengakibatkan Arya Saputra, siswa SMK Bina Warga 1 Bogor meninggal dunia.

“Kita akan tangkap pelakunya. Sekarang masih diselidiki. Tunggu hasil penyelidikan dulu baru kita tangkap pelakunya,” ucap Bismo.

Salah seorang saksi, Andre, mengatakan sebelum kejadian Arya bersama lima orang temannya hendak menyeberang jalan. Kemudian, dari arah Cibinong, datang tiga pelajar mengendarai sepeda motor lalu menyerang menggunakan pedang.

Setelah mendapat sabetan pedang pada bagian pipi, tepatnya di bawah telinga, siswa SMK Bina Warga 1 Bogor itu langsung terkapar dan akhirnya meninggal dunia.

Rekan korban sempat melarikan diri sebelum kembali untuk menolong korban dibantu warga sekitar yang memberhentikan ambulans lalu membawa Arya ke RS FMC.

“Iya pas di lampu merah itu, pelajar yang pakai motor langsung membacok pelajar yang mau nyeberang lampu merah,” kata Andre.

Sementara, orang tua Arya, Jai, 56, ditemui di Rumah Sakit FMC mengaku tidak terima atas tindakan kriminal yang menimpa anaknya. Ia meminta pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal.

Ia menyebut anaknya, siswa SMK Bina Warga 1 Bogor yang telah meninggal dunia tersebut adalah sosok baik yang baik sehingga ia meyakini putranya tersebut tidak memiliki musuh dan bermasalah, baik di lingkungan rumah maupun sekolah.

“Sehari-harinya anak ini baik tidak pernah macam-macam. Bahkan saya sering mengingatkan dia untuk langsung pulang setelah selesai sekolah, saya juga tidak mendapat firasat apa-apa,” kata Jai.

Dia menyebut aksi pelaku sangat sadis. Jai meminta polisi segera menangkap pelaku yang telah mengakibatkan anaknya, siswa SMK Bina Warga 1 Bogor, meninggal dunia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya