SOLOPOS.COM - Smartfren Andromax 4G LTE (Okezone)

Smartphone terbaru 4G segera diproduksi Smartfren dengan harga Rp2 juta.

Solopos.com, SOLO — Smartfren merupakan operator di Indonesia yang memproduksi smartphone berbasis code division multiple access (CDMA). Setelah mengadopsi teknologi 4G, Smartfren juga memproduksi smartphone terbaru Andromax 4G.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari Liputan6.com, Jumat (28/8/2015), smartphone terbaru Andromax ini dilengkapi dengan paket kartu perdana. Ini menjadi strategi Smartfren untuk memperoleh pelanggan baru. Menurut Chief Brand Smartfren Telecom, Roberto Saputra, rata-rata harga yang dijual di rentang harga Rp900.000-Rp2 juta.

“Rata-rata harga ponsel 4G tahun lalu masih Rp5 jutaan, namun sekarang sudah turun. Nah, smartphone terbaru Andromax kami masuk di segmen harga terjangkau,” kata Roberto Saputra.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, pihaknya akan bekerja sama dengan beberapa partner untuk memproduksi smartphone terbaru 4G dengan harga di atas Rp2 juta. “Kalau kami bisa produksi ponsel di harga itu, artinya kami bisa cover 70 persen permintaan pasar.

Roberto menunjukkan prototype smartphone terbaru  yang akan diproduksi dengan harga di atas Rp2 jutaan tersebut. Ponsel merek HiSense ini, kata dia, akan disebut sebagai global phone karena seluruh jaringan LTE akan berjalan di ponsel tersebut.

Pada tahun ini, Smartfren menargetkan adanya 1,5 juta aktivasi baru Andromax. Untuk smartphone terbaru G sendiri, pihaknya menargetkan penjualan 300.000 per bulan.

Dikutip dari Detik, Jumat, sebagai perangkat smartphone yang berjalan di atas sistem operasi Android, Andromax tentunya bikin pengguna inginmengganti sistem itu. Sadar akan hal itu, sang pembesut, Smartfren akhirnya memilih untuk mengunci fitur USB debugging di beberapa seri terbaru Andromax.

Menurut Head of Devices Smartfren, Sukaca Purwakardjono, hal ini tak lain karena Smartfren ingin melindungi konsumen dari segala macam software eror. “Penguncian ini dilakukan agar pengguna bisa terhindar dari segala macam kerusakan,” terang Sukaca di sela-sela drive test Smartfren di Solo, Kamis (27/8/2015).

Selain itu, penguncian ini juga dilakukan agar bisnis penjualannya tetap stabil. “Apabila Smartfren menurunkan harga Andromax tidak disalahgunakan untuk dipakai dalam menjalankan jaringan operator lain,” imbuhnya.

Kasus seperti ini, lanjut Sukaca, sebenarnya bukan menjadi masalah yang besar bagi Smartfren. Operator penyedia layanan komunikasi berbasis CDMA itu tak takut apabila kasus unlock tersebut menjadi massal.

“Kasus seperti ini isunya saja yang besar. Tapi pada kenyataannya, hanya segelintir konsumen yang melakukan hal itu. Di bawah satu persen lah,” papar Sukaca menanggapi isu unlock dengan santai.

Menurut Sukaca, tipikal konsumen saat ini takut garansinya hangus. Maka dari itu, soal unlock ini tidak terlalu membuat Smartfren risau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya