SOLOPOS.COM - SMAN 1 Solo (wikimapia.org)

Rencana Kemenag memantau rohis sekolah dianggap berlebihan. SMAN 1 membantah ada radikalisme di rohis.

Solopos.com, SOLO — Kalangan pembina rohani Islam (rohis) SMA di Solo membantah adanya penyimpangan aktivitas yang mengarah intolerensi atau radikalisme. Pembina Rohis SMAN 1 Solo, Suharno, mengatakan kegiatan keagamaan yang dilakukan rohis selama ini tidak menyimpang dari Alquran dan hadis Nabi Muhamamad SAW.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tidak benar itu [intolerensi dan radikalisme]. Saya selaku pembina selalu memantau dan mengawasi kegiatan rohis,” katanya kepada Solopos.com di SMAN 1 Solo, Senin (4/12/2017).

Sebelumnya Kementerian Agama (Kemenag) menyoroti aktivitas rohis di sekolah yang dinilai tidak sesuai dengan Islam moderat. Menurut Suharno, kegiatan yang dilakukan rohis SMAN 1 antara lain taklim setiap Senin pekan genap, kajian Islam setiap Kamis, dan studi Islam intensif (SII).

Semua kegiatan rohis, lanjut dia, senantiasa dikonsultasikan dengan pihak sekolah termasuk mentor atau penceramah yang akan diundang.
Menurut dia, ada beberapa alumni rohis sekolah yang lulusan dari perguruan tinggi di Yaman yang kemudian menjadi mentor untuk mengajar adik-adik kelas.

“Mentor tidak ada yang mengajarkan intolerensi dan radikalisme,” ungkapnya.

Melalui kegiatan rohis sambung dia, diajarkan sikap toleransi kepada umat agama lain semisal saat menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha. Umat agama lain juga mendapatkan daging hewan kurban.

Suharno yang juga guru agama Islam SMAN 1 Solo mengklaim kegiatan rohis membuat akidah para siswa semakin mantap. Doa mencontohkan alumni rohis SMAN 1 Solo yang menjadi seorag pejabat menolak suap dari dari pihak ketiga saat mengerjakan sebuah proyek.

“Jadi alumni rohis akidahnya mantap tidak melakukan korupsi,” tandas guru yang telah mengajar sejak 2005 ini.

Dia merasa heran dengan pernyataan Kementerian Agama (Kemenag) yang menyoroti dan akan memantau aktivitas rohis. “Selama ini menurut saya tidak ada masalah dengan kegiatan rohis,” ujarnya.

Kepala SMAN 1 Solo, Harminingsi, menganggap rencana Kemenag memantau aktivitas rohis sekolah berlebihan. “Kekhawatiran Kemenag terhadap aktivitas rohis sekolah terlalu berlebih karena selama ini berjalan damai,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya