<p>Semarangpos.com, SEMARANG – Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Tengah (Jateng) No. 9 Tahun 2017 yang menetapkan kuota siswa dari keluarga miskin (gakin) minimal 20% dalam proses <a title="PPDB SMA: 78.065 SKTM Palsu Ditemukan di Jateng" href="http://semarang.solopos.com/read/20180710/515/927096/ppdb-sma-78.065-sktm-palsu-ditemukan-di-jateng">Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB</a>) <em>online</em> 2018 rupanya belum diaplikasi seluruh sekolah menengah atas (SMA) berstatus favorit di Kota Semarang.</p><p>Beberapa SMA favorit di Semarang bahkan hanya menerima siswa gakin kurang dari 20% dalam PPDB kali ini. Salah satu sekolah favorit yang menerima peserta didik gakin kurang dari 20% itu, adalah SMA Negeri 1 Semarang (Smansa).</p><p>Wakil Kepala Smansa, Masochan, menyebutkan dari 432 calon siswa yang lolos seleksi, hanya sekitar 42 orang yang berasal dari kalangan gakin atau sekitar 9,7% dari jumlah keseluruhan.</p><p>“Total ada 42 siswa yang menggunakan<a title="78.406 Pendaftar Pakai SKTM Palsu Dicoret" href="http://semarang.solopos.com/read/20180712/515/927398/78.406-pendaftar-pakai-sktm-palsu-dicoret"> SKTM [Surat Keterangan Tidak Mampu]</a> yang diterima di SMAN 1 Semarang. 42 siswa itu terbagi dalam kelas IPA dan IPS,” ujar Masochan saat dihubungi <em>Semarangpos.com</em>, Kamis (12/7/2018).</p><p>Berbeda dengan <a title="2 Siswa DO SMAN 1 Semarang Bisa Ujian Nasional 2018" href="http://semarang.solopos.com/read/20180409/515/909163/2-siswa-do-sman-1-semarang-bisa-ujian-nasional-2018">Smansa</a>, sekolah favorit lain seperti SMAN 3 Semarang dan SMAN 5 Semarang menampung siswa gakin mencapai 20% atau lebih. SMAN 5 Semarang bahkan menampung siswa gakin mencapai 32%.</p><p>“Total siswa yang diterima di SMAN 5 Semarang mencapai 384 orang. Dari jumlah itu, 90 orang di antaranya merupakan siswa dari kalangan tidak mampu atau gakin yang ditunjukkan dengan SKTM maupun KIP [Kartu Indonesia Pintar],” terang Kepala SMAN 5 Semarang, Titi Priyatiningsih, saat dijumpai Semarangpos.com di kantornya, Kamis.</p><p>Titi menyebutkan dari 384 siswa itu 320 orang di antaranya diterima di jurusan IPA. Sedangkan, 64 siswa masuk jurusan IPS yang dibagi dalam dua kelas.</p><p>“Sedangkan untuk siswa gakin, untuk kelas IPS ada 48 orang dan IPA ada 42 anak,” imbuh Titi.</p><p>Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 3 Semarang Bidang Komunikasi, Aji Setyayoga, menyebutkan total ada 64 siswa gakin dari 384 siswa yang diterima atau sekitar 16%. Aji mengaku semula ada sekitar 71 siswa gakin yang mendaftar di sekolahnya. Namun, dari jumlah sebanyak itu beberapa di antaranya dicoret setelah dilakukan verifikasi.</p><p>“Yang dicoret ya harus bersaing melalui jalur umum. Tapi, enggak bisa karena prestasinya kurang. Tahun ini NEM tertinggi yang diterima di SMAN 3 Semarang mencapai 38,80,” ujar Aji<em>. </em></p>
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi