SOLOPOS.COM - SEKOLAH SWASTA-Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Mulyanto serta Kabid SMA/SMK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Boyolali saat sidak di SMA Kanisius Yos Sudarso, Kamis (28/6/2012). Kunjungan ini dalam rangka memantau pendaftaran peserta didik baru (PPDB). (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)


SEKOLAH SWASTA-Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Mulyanto serta Kabid SMA/SMK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Boyolali saat sidak di SMA Kanisius Yos Sudarso, Kamis (28/6/2012). Kunjungan ini dalam rangka memantau pendaftaran peserta didik baru (PPDB). (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Animo masyarakat untuk bersekolah di SMK dari tahun ke tahun terus meningkat. Masyarakat cenderung memilih SMK untuk menyekolahkan anak-anak usai lulus SMP. Akibatnya, sejumlah SMA terutama swasta banyak yang kekurangan murid.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala SMA Kanisius Yos Sudarso Boyolali, Melania Sri Rahaju mengatakan, ia menargetkan pada pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2012/2013 ini sebanyak dua kelas yakni 64 siswa. Akan tetapi, hingga hari keempat bukaan pendaftaran di sekolahnya baru sekitar 35 siswa yang mendaftar.

“Banyak lulusan SMP memilih ke SMK terutama yang negeri. Kami masih menunggu hasil pengumuman dari SMKN serta SMAN.  Semoga nanti banyak lagi yang mendaftar,” tuturnya saat ditemui wartawan di sela sidak Komisi IV DPRD Boyolali dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) ke sekolah, Kamis (28/6/2012).

Hal berbeda terjadi di SMK Muhammadiyah 4 Boyolali. SMK yang membuka jurusan otomotif ini dibanjiri pendaftar. Sebanyak 535 siswa lulusan SMP telah mendaftar di sekolah ini.
“Kuota untuk sekolah kami hanya 12 kelas dengan masing-masing 40 siswa tiap kelasnya. Ada empat jurusan di SMK kami,” ujar Wakasek SMK Muhammadiyah 4 Boyolali, Dwi Astanto.

Sebanyak 12 kelas tersebut terbagi dalam empat jurusan. Yakni, rekayasa perangkat lunak (2 kelas), teknik sepeda motor (5 kelas), teknik kendaraan ringan (3 kelas) dan teknik mekanik industri (2 kelas).

Sementara itu, Kabid SMA/SMK Disdikpora Boyolali, Wakimun menegaskan, sekolah diberi kesempatan untuk bersaing secara kompetitif. Sekolah diminta kreatif untuk memerkenalkan sekolahnya.  Menurutnya, bukan hanya sekolah swasta yang terpengaruh banyaknya minat siswa ke SMK. Akan tetapi, sekolah negeri juga sedikit banyak mendapat dampaknya.

Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Mulyanto meminta pemerintah tidak lepas tangan dan ikut memikirkan sekolah swasta seperti ini. Di samping itu, sekolah swasta diminta untuk kreatif dalam menjaring siswa baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya