SOLOPOS.COM - Seorang siswa SMAN 5 menunjukkan helm panel surya yang dijual di perusahaan Ristavo Student Company. (Semarangpos.com-SMAN 5 Semarang)

Solopos.com, SEMARANG – Salah satu sekolah menengah atas negeri (SMAN) di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) membuat sebuah perusahaan yang dikelola siswa. SMA itu adalah SMAN 5 Semarang yang memilih nama perusahaan itu Ristavo Student Company.

Pembina Ristavo Student Company, Titi Priyatiningsih, menyebutkan perusahaan ini merupakan inovasi yang dihasilkan melalui pelajaran kewirausahaan yang dirintis sejak 3 tahun lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perusahaan ini dibuat dari hasil kerja sama Citibank dan Prestasi Junior Indonesia yang diprakarsai Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Ekspedisi Mudik 2024

Pohon Tumbang Timpa Mobil di Exit Tol Bawen

“Di era globalisasi dan digital ini, anak-anak kita harus diarahkan berani memunculkan ide-ide kreatif. Mungkin 10 tahun lagi mereka tak menemukan pekerjaan kantoran, sehingga inovasi dan kreativitas menjadi alternatif profesi, bahkan menciptakan lapangan kerja," ujar mantan Kepala SMAN 5 Semarang itu.

Pembina Ristavo Student Company, Titi Priyatiningsih. (Semarangpos.com-SMAN 5 Semarang)

Kewirausahaan

Titi menjelaskan program kewirausahaan ini setiap tahun mempunyai tema yang berbeda.  Tahun ini mengusung tema Ecopreuner, dengan tujuan mengasah kepekaan siswa terhadap isu lingkungan, termasuk hemat energi.

Program ini melatih 20 anak untuk membuat perusahaan. Siswa SMA di Semarang itu dilatih merancang ide, membuat prototipe, perencanaan penjualan, hingga peluncuran produk, sampai diberi pengetahuan untuk menjual saham perusahaan.

Guru Besar Unnes Minta Mendikbud Turun Tangan Atasi Polemik Kampus

Ristavo Student Company ini diluncurkan Jumat (28/2/2020) di aula SMA itu, di Jl. Pemuda Semarang. Sedangkan, produk yang diluncurkan bertema hemat energi yakni helm panel surya. Helm itu tak hanya mampu melindungi kepala tapi juga menyimpan energi listrik layaknya power bank.

Ide produk ini berawal dari kesadaran para siswa bahwa penggunaan listrik untuk mengisi ulang baterai handphone saat di sekolah, yang banyak menghabiskan beban listrik.

“Dengan kondisi alam Indonesia sebagai negara tropis yang disinari cahaya matahari sepanjang tahun, ide ini pun muncul. Mengubah tenaga surya untuk mengurangi penggunaan energi listrik," tegas Titi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya