SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Cengklik, Ngemplak, Boyolali mengeluhkan kebijakan Dinas Pertanian yang berencana menyelenggarakan sekolah lapang pertanian tanaman terpadu (SLPTT) di wilayah terdampak Waduk Cengklik yang rencananya akan dimulai Juli nanti. Kurangnya koordinasi dituding menjadi penyebab ketidak sinkronan antara pola tanam Dispertan dengan GP3A Cengklik.

Ketua GP3A Cengklik, Samidi, 67, ketika ditemui di rumahnya, Jumat (10/5/2013), mengatakan kebijakan SLPTT bisa mengakibatkan para petani gagal panen karena saat itu beberapa saluran sekunder waduk rencananya akan dinormalisasi. Otomatis, kata dia, air yang ada pada saluran akan dikeringkan sehingga proyek bisa dikerjakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Awal Juni, GP3A dan dinas terkait akan membahas stok air di Waduk Cengklik dan cadangannya untuk kebutuhan pengairan 2.000 hektare lahan pertanian sebulan yang akan datang. Setelah mengetahui sisa cadangan air di waduk itu, kami baru bisa menentukan rencana untuk musim tanam (MT) III,” ujarnya.

Menurutnya, normalisasi saluran sekunder Cengklik Kiri akan dikerjakan Juli-Oktober. Sedangkan semua saluran sekunder harus dikeringkan antara 1-15 September sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) No.30/2007 tentang Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif.

“Saat dikeringkan, petugas bisa mengecek jaringan irigasi sehingga bisa membuat anggaran untuk perawatan tahun depan. Melihat kondisi yang ada, dimungkinkan tidak ada MT III karena air tidak bisa dialirkan. Kalau dispertan mau adakan SLPTT, lebih baik nanti setelah musim hujan saja,” kata dia.

Menurutnya, sebagai daerah irigasi (DI) percontohan, kondisi saluran irigasi harus diperhatikan. Selain itu, lanjutnya, tata tanam dan pola tanam para petani juga harus sesuai aturan yang telah ditetapkan. Konsekuensinya, pihaknya harus membagikan air secara adil kepada para petani.
Ia menekankan agar pola tanam di DI teknis dijalankan setelah adanya kompromi antara dinas pertanian dengan dinas terkait. Hal itu, menurutnya bertujuan agar para petani bisa mendapatkan hasil yang optimal.

Sementara itu, Kepala UPT Pertanian Ngemplak, Sukani, ketika dihubungi Solopos.com, Sabtu (11/5/2013), mengatakan rencana SLPTT memang akan dilakukan Juli nanti. Namun, pihaknya belum bisa memastikan hal itu karena daftar nama petani peserta SLPTT hingga kini belum ia miliki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya