SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Johannerburg (Espos)–Juara dunia Italia gagal mempertahankan gelar setelah secara memalukan angkat koper lebih awal dari Piala Dunia 2010. Kekalahan mengejutkan 2-3 dari Slowakia di Stadion Ellis Park, Johannesburg, Kamis (24/6), meluluhlantakkan harapan Azzurri menginjakkan kaki ke fase knockout.

Tak hanya gagal lolos, pasukan La Nazionale juga harus pulang tanpa merebut satu kemenangan pun di turnamen ini dan berada di dasar klasemen Grup F dengan torehan dua poin. Dengan kondisi Prancis yang sudah terlempar terlebih dahulu, ini menjadi kali pertama dua tim yang tampil pada final di turnamen sebelumnya gagal lolos ke fase knockout.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya menanggung semua tanggung jawab atas apa yang terjadi. Jika sebuah tim berubah di pertandingan penting seperti malam ini dengan teror di hati mereka dan kaki mereka dan tak mampu mengekspresikan kemampuan, itu karena pelatih tidak melatih tim seperti yang seharusnya dilakukan,” ucap pelatih Italia, Marcello Lippi dengan lapang dada.

Saat Italia tertunduk lesu keluar lapangan, Slowakia berpesta merayakan keberhasilannya mendampingi Paraguay lolos ke babak 16 besar.

“Ini kesuksesan luar biasa. Kami melewati batasan sepak bola Slowakia. Kami tak pernah bermimpi seperti ini. Tentu saja kami tak pernah memperkirakan dominasi seperti ini. Kami bermain dengan hati dan itulah yang menjadi penentu pertandingan hari ini,” ujar pencetak dua gol Slowakia ke gawang Italia, Robert Vittek.

Cetak sejarah
Sementara hasil imbang tanpa gol atas Selandia Baru di Stadion Peter Mokaba, Polokwane, memantapkan Paraguay memuncaki klasemen dengan torehan lima poin, unggul satu angka dari Slowakia yang berada di urutan kedua dengan torehan empat angka.

Paraguay mencetak sejarah dengan lolos ke 16 besar Piala Dunia untuk kali pertama. Paraguay yang sukses mempertahankan rekor tak terkalahkan dalam babak penyisihan, menjadi negara keempat Amerika Selatan di turnamen ini yang lolos ke putaran kedua.

Kendati lolos, pelatih Paraguay, Gerardo Martino, menyatakan tidak puas terhadapan penampilan pasukannya. “Kami bermain sangat buruk di babak pertama, tapi kami bermain lebih bagus di paruh kedua. Saya senang bisa terkualifikasi, namun bukan dengan cara kami bermain seperti ini,” sebut Martino.
“Kami banyak mengalami masalah di area yang tak kami perkirakan dan itu di barisan serang,” imbuh dia.
Pendapat serupa juga diungkapkan striker Roque Santa Cruz. “Kami senang bisa terkualifikasi, namun ini memang pertandingan yang sangat sulit.

Pertandingan menjadi sangat membosankan karena mereka bermain sangat bertahan. Dalam sebuah pertandingan seperti itu Anda mengharapkan kemenangan, namun hal terpenting adalah terkualifikasi ke babak selanjutnya,” cetus Santa Cruz.

Bagi Selandia Baru, meski tersingkir, mereka mencatatkan rekor tak terkalahkan selama penyisihan grup. Dibandingkan penampilan mereka 28 tahun silam pada Piala Dunia 1982 yang selalu kalah, raihan mereka kali ini merupakan prestasi tersendiri. “Banyak orang yang meragukan kami bisa di sini dan kami adalah amatir. Tapi saya kira (keraguan) itu terkuburkan,” ujar pelatih Selandia Baru, Ricki Herbert.

Di Ellis Park, sang juara dunia dikejutkan Slowakia lewat gol Robert Vittek di menit ke-25. Dimasukkannya Andrea Pirlo pada awal babak kedua cukup memberi perubahan terhadapan permainan Azzurri, namun para penggawa Azzurri yang tampil di bawah performa harus membayar mahal kesalahan mereka setelah Vittek kembali mengoyak jala Federico Marchetti, kiper Italia, untuk kali kedua pada menit ke-73.

Tertinggal dua gol, pasukan Marcello Lippi mencoba terus menekan pertahanan Slowakia. Antonio Di Natale akhirnya memperkecil ketertinggalan Italia lewat golnya di menit ke-81. Namun Marchetti kembali memunggut bola dari gawangnya untuk kali ketiga setelah Kamil Kopunek mencetak gol di menit ke-89.

Waktu semakin sempit bagi Azzurri untuk menyamakan kedudukan. Gol Fabio Quagliarella saat injury time yang memperkecil ketertinggal menjadi 2-3 sudah terlambat menyelamatkan sang juara dunia.

anh/nap/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya