SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KEY BISCAYNE</strong> &mdash; &ldquo;Jika Sloane Stephens sedang fit, hal kecil yang dilakukannya pun terasa seperti sihir&rdquo;. Jurnalis olahraga asal Austria, Peter Bodo, mengatakan hal tersebut setelah Stephens menjuarai turnamen US Open 2017 dengan mengalahkan Madison Keys, 6-3, 6-0.</p><p>Petenis Amerika Serikat itu mampu bangkit dari cedera kaki untuk meraih gelar <em>grand slam</em> pertamanya sepanjang karier. &ldquo;Pekerjaan yang bisa mendeskripsikan dirinya mungkin adalah penyihir,&rdquo; lanjut Bodo dilansir <em>ESPN </em>saat itu.</p><p>Setelah mendapat pujian, penampilan Stephens justru turun drastis dengan menelan delapan kekalahan beruntun sepanjang September 2017-Januari 2018. Namun &ldquo;sihir&rdquo; itu kembali di waktu yang tepat saat Stephens harus menghadapi petenis ranking lima dunia, Jelena Ostapenko, di final Miami Open 2018.</p><p>Bermain di Crandon Park, Key Biscayne, Florida, Minggu (1/4/2018), petenis 25 tahun itu secara mengejutkan mampu mengandaskan Ostapenko dua set langsung, 7-6, 6-1. Stephens sukses mematahkan rekor Ostapenko yang tak kehilangan satu set pun saat tiba di final.</p><p>&ldquo;Saya tidak mengira dapat meraih juara di sini atau di mana pun, sungguh. Saya hanya ingin memastikan permainan saya kembali ke level yang saya inginkan,&rdquo; ujar petenis unggulan 13 itu dilansir <em>Reuters</em>, Minggu.</p><p>Namun Stephens sejatinya amat bahagia mampu mengangkat trofi Miami Open 2018. Selain mengakhiri start buruk di sejumlah turnamen awal musim, gelar tersebut dirayakan di depan publiknya sendiri di AS. Stephens lahir di Florida Utara dan telah merasakan atmosfer Key Biscayne sejak dia menjadi petenis junior.</p><p>&ldquo;Tempat ini sangat spesial untukku. Saya sangat bahagia bisa menjadi orang terakhir yang menang di sini. Sebelumnya saya punya pengalaman luar biasa di sini dan saya melewatkannya [gagal juara],&rdquo; ujar Stephens.</p><p>Gelar di Miami Open turut memperpanjang rekor Stephens yang tak pernah kalah saat tampil di final. Lima final sebelumnya juga diakhiri Stephens dengan trofi yakni US Open, turnamen Auckland, Acapulco, Charleston dan turnamen Washington DC. Final tersebut terjadi pada medio 2015-2017.</p><p>&ldquo;Pergerakannya sangat baik. Saya sendiri kehilangan pukulan yang biasanya saya tunjukkan sepekan ini,&rdquo; tutur Ostapenko yang membuat 48 <em>unforced error</em> di laga tersebut, dilansir <em>ESPN. <strong><br /></strong></em></p>

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya