SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Pemerintah Kabupaten Sleman akan menghindari pengiriman air menggunakan tangki (dropping air) di wilayah yang mengalami kekeringan. Hal itu dimaksudkan untuk mengubah pandangan warga agar tidak tergantung pada bantuan air.

Wilayah yang menjadi langganan kekeringan antara lain Kecamatan Prambanan dan Gamping. Di Prambanan ada enam desa, yakni Gayamharjo, Wukirharjo, Sambirejo, Madurejo, sumberharjo, Bokoharjo. Paling parah kondisinya di Gayamharjo dan Wukirharjo, sementara di Gamping, wilayah kering relatif lebih sedikit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pelaksana Harian (Plh) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Urip Bahagia menjelaskan, dropping hanya dilakukan saat situasi mendesak di mana lokasi yang mengalami kekeringan tidak memiliki sumber air.

“Pemerintah hindari dropping air. Pemda hanya bantu pada OPPA (Organisasi Pengelola Pemakai Air) Mitra Tirta Sembada,” katanya di Sleman, Rabu (6/7).

Sistem OPPA sudah diterapkan sejak 2006 untuk mengantisipasi kekeringan melalui ketersediaan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan adanya sistem pompa sumur itu, pemerintah hanya akan membantu biaya operasionalnya seperti bantuan oli dan solar.

Ada tiga sistem OPPA yang dilakukan yakni sistem unit I Sambirejo menyalurkan air kepada 1.180 KK di 10 dusun, unit II Sumberharjo menyalurkan air bagi 785 KK dan Unit III di Gayamharjo untuk 237 KK.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya