SOLOPOS.COM - Seorang siswa SLB G Daya Ananda melukis saat pameran hasil karya siswa digelar di Dusun Ganjuran, Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Selasa (30/9/2014). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN-Berbagai karya siswa SLB G Daya Ananda dipamerkan di Dusun Ganjuran, Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Selasa (30/9/2014).

Tidak hanya pameran saja, beberapa siswa juga mendemonstrasikan pembuatan aneka kerajinan tangan.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Kepala SLB G Daya Ananda, Supriyanto mengungkapkan, memang tidak mudah membimbing dan mendampingi setiap siswa untuk berkarya. Namun, keterampilan yang terbentuk tidak hanya mengajarkan soal kemandirian, melainkan juga langkah rehabilitasi.

“Kami ada yang melukis, membatik, seni kriya, seni patung,” kata Supriyanto kepada wartawan.

Sebanyak 54 siswa SLB G Daya Ananda memiliki intelegensi yang jauh dibawah rata-rata. “Ada yang intelegensinya 20. Anak-anak kami ini multihandicap. Selain hambatan intelektual, disertai pula hambatan dalam fisik, perilaku, dan sebagainya,” papar Supriyanto.

Supriyanto menjelaskan, siswa-siswanya cenderung diarahkan ke pengembangan keterampilan. “Gerakan motorik menjadi kunci penting. Keterampilan yang kami ajarkan akan jadi kebiasaan sehingga hal itu bisa menjadi bekal menuju kemandirian,” ucapnya.

Hasil karya siswa SLB G Daya Amanda pun layak dijual. “Ada beberapa yang menarik perhatian tamu. Dulu pernah ada kain batik sepanjang 1,5 meter yang laku Rp1,5 juta. Kami juga coba bangun jaringan dengan berbagai pihak,” kata Supriyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya