SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Seniman Slamet Raharjo menghadiri pertemuan para penggiat sungai di bantaran Sungai Code, Jetisharjo, Jetis, Yogyakarta, Jumat (12/06/2015). Slamet Raharjo diajukan oleh warga dan para penggiat sungai di Yogyakarta untuk mau mengemban amanah sebagai Duta Sungai. Sejumlah komunitas penggiat sungai di Yogyakarta berupaya untuk mendorong adanya payung hukum berujud Peraturan Pemerintah atas penataan dan perlindungan kawasan sungai di Indonesia.

Slamet Rahadrjo menjadi duta budaya sungai dan dinobatkan di Kali Code.

Harianjogja.com, JOGJA-Slamet Rahardjo, aktor kawakan Indonesia, dinobatkan sebagai Duta Budaya Sungai Indonesia oleh komunitas sungai DIY di bantaran Sungai Code Jetis Harjo, Jumat (12/6/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penunjukkan tidak bisa dilepaskan dari keberadaannya sebagai public figure yang berasal dari Jogja. Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan komunitas Sungai Code, Gajahwong, Winongo, Bedog, Tambakbayan, dan Kali Kuning.

Ketua Pemetri Kali Code Totok Pratopo mengatakan penunjukkan Slamet Rahardjo sebagai duta budaya sungai seiring dengan percepatan restorasi sungai yang dilakukan sejak 15 tahun lalu.

“Kami selaku komunitas berharap Slamet Rahardjo dapat menyampaikan dan menularkan virus restorasi sungai ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

Dijelaskannya, DIY menjadi contoh percepatan restorasi sungai bagi Indonesia dengan mengandalkan komunitas di garis depan yang berkolaborasi dengan pemerintah dan swasta. Melalui penunjukkan duta budaya sungai, terangnya, pemerintah dapat mengakomodasi pengelolaan sungai di tangan komunitas ke dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP).

“Selama ini yang jadi kendala pengelolaan sungai masih dilakukan negara, seharusnya komunitas yang bekerjasama dengan pemerintah dan swasta,” tutur Totok.

Ditambahkannya, pengembangan kawasan sungai di DIY bergantung pada isu yang diusung masing-masing komunitas. Ia mencontohkan, Winongo dengan isu permukiman, Code dengan isu respon terhadap lahar hujan, dan sebagainya.

Slamet Rahardjo menyatakan kebanggaannya karena dipilih sebagai duta budaya sungai oleh masyarakat dan bukan pejabat. Ia mengungkapkan pembenahan fokus pada satu sungai, sementara sungai lainnya mencontoh. Artinya, bantuan anggaran diberikan untuk satu sungai, sementara anggaran pembenahan sungai yang lain dilakukan swadaya atau bekerjasama dengan swasta.

“Saya harap ketika bantuan diberikan kepada satu sungai sebagai pilot project, yang lain jangan iri,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya