SOLOPOS.COM - Ki Manteb Soedharsono (tengah), membawa sebuah wayang suket Kresna sebagai kenang-kenangan terakhir untuk melepas kepergian seniman Slamet Gundono di Rumah Sakit Islam (RSI) Yarsis, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Minggu (5/1) siang. Dalang kondang ini dikenal akrab dengan almarhum dan pernah lima kali menggelar pementasan bersama di berbagai daerah. (Mahardini NA/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Slamet Gundono, seniman yang dikenal sebagai dalang wayang suket meninggal dunia, Minggu (5/1/2014) pukul 08.30 WIB karena komplikasi. Salah satu pelayat yang menyampaikan duka cita atas kepergian Slamet Gundono yakni Ki Manteb Soedharsono.

Ki Manteb datang ke RSIS Yarsis Kartasura, Sukoharjo, Minggu  siang, sosok Ki Manteb Soedharsono menjadi tamu yang datang paling belakangan di antara rekan seniman lainnya. Minggu pukul 03.00 WIB, Ki Manteb bermimpi Slamet Gundono.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Dalang yang kala itu datang mengenanakan setelan pakaian serba hitam tersebut tidak datang dengan tangan kosong. Ki Manteb turut membawa serta wayang suket dengan sosok Kresna sebagai kenang-kenangan terakhir untuk melepas kepergian Slamet Gundono.

Dalang Oye ini mengungkapkan dirinya sengaja membawa wayang suket koleksinya ini untuk menunaikan janjinya kepada Slamet Gundono pada 2006 lalu.

“Dulu 10 tahun yang lalu saya diberi wayang ini dari tukang bikin wayang di Jogja, Pak Gepuk namanya. Lalu 2006 lalu saya sempat ndalang bareng Gundono di Tegal dan cerita punya wayang ini. Gundono sempat meminta dan saya janjikan tapi belum kesampaian sampai saat ini,” terangnya kepada wartawan.

Selang beberapa tahun, lanjutnya, Ki Manteb baru teringat dirinya masih memiliki janji tersebut ketika menengok Slamet Gundono saat melewati masa-masa kritis di ruang perawatan ICU RSI Yarsis, Sabtu (4/1) pagi.

“Kemarin saya sempat membesuk dan ingat wayang yang lama enggak dibicarakan ini. Tadi pagi pukul 03.00 WIB saya bermimpi ketemu Gundono. Di dalam mimpi itu dia minta wayang ini lagi katanya untuk pentas wayang. Seketika saya bangun dan paginya dapat kabar dari istri Gundono [Nuning Sri Rejeki] kalau suaminya sudah pergi,” kenangnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya