Slamet Gundono Bakal Suguhkan Mantra Jazz Ethnic

Slamet Gundono(Dok/JIBI/SOLOPOS)

Seniman eksentrik Solo, Slamet Gundono, bakal menyuguhkan jazz ethnic dalam festival Solo City Jazz yang digelar Jumat hingga Sabtu (21-22/9/2012) di Pasar Triwindu Ngarsopuro, Solo.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Bersama Suket Galau Band, Slamet, yang lebih dikenal sebagai dalang wayang suket itu akan memberikan suguhan musik jazz yang berbeda. Eksplorasi musik ethnic bakal ia suguhkan kepada masyarakat pencinta jazz pada hari kedua festival tersebut.

Kendhang jaipong, bende dan saron bakal ia kolaborasikan dengan alat-alat musik khas jazz seperti gitar, trombon, piano dan biola. Tiga lagu ciptaannya, Selamat Malam Kekasih, Cinta Satu dan Kembang Sruni dipilih sebagai lagu andalan yang akan menghibur para penonton.

“Text lokal Jawa dan Cirebonan juga bakal menjadi ciri khas musik Jazz kami. Jadi jazz ala kami dengan mengeksplorasi seni dan budaya yang dimiliki,” urainya saat ditemui di kediamannya, Solo, Selasa (18/9/2012).

Agar menambah sisi ethnic, ia juga akan menambahkan mantra-mantra Jawa dalam pentas ketiganya itu. Sebelumnya, saat pentas musik jazz di Bandung dan Yogyakarta, ia juga menyuguhi penonton dengan jazz ethnic.

Selain Slamet Gundono, Solo City Jazz, juga menghadirkan sejumlah musisi jazz kenamaan seperti Mus Mujiono, Diah Ayu Lestari, Healthybody, Ari Pramundito, Prabumi, Iwanouz, Jamm’z Connection, Javajine Percussion, Anto Prayogo feat Michele Kuhnle, Sruti Respati, Emeral-BEX serta Wayan Balawan bersama Gamelan Fusion.

Artistik Director Solo City Jazz , Heru Mataya, menjelaskan semua penampil yang bakal meramaikan Solo City Jazz tahun ini beda dengan tahun lalu. Kecuali Healthybody dan Diah Ayu Lestari. “Kalau mereka berdua tetap main lagi tahun ini karena permintaan,” ucap Heru.