SOLOPOS.COM - (Kiri-Kanan) Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, 2, dan 3, mengikuti debat publik final di Jakarta, Jumat (10/2/2017) malam. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Debat final Pilkada Jakarta masih dikuasai pasangan Ahok-Djarot dalam hal penguasaan masalah, dan Anies-Sandi dalam hal komunikasi.

Solopos.com, JAKARTA — Debat edisi terakhir Pilkada Jakarta diakhiri dengan sejumlah perubahan dari ketiga pasangan calon. Jika dalam debat sebelumnya Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang tampil menyerang, posisi itu digantikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), dinilai sangat kuat dalam closing statement dan penguasaan masalah serta data. Pakar komunikasi politik Effendy Gazali menyoroti perubahan gaya berdebat ketiga pasangan ini.

Ekspedisi Mudik 2024

“Agus-Sylvi, ini penampilan terbaik mereka [dibandingkan sebelumnya]. Mereka butuh pemilih yang pemilih yang berbasis sosiologis. Pertanyaan mereka juga fokus pada karakter, bagaimana menegakkan mengurangi kekerasan perempuan jika Anda pelaku. Lalu mempertanyakan konsistensi, pemimpin kok curiga terus. Jadi arahnya ke watak, ini masuk wilayah sosiologis,” kata Effendy dalam dialog di TV One, Jumat malam.

Sementara itu, penampilan Ahok dinilai tidak sekuat dua debat sebelumnya, namun masih sangat kuat dalam data dan menangkis serangan. Bersama Djarot, Ahok juga dinilai memberikan pernyataan penutup yang sangat kuat. Ahok menjelaskan foto perubahan Kalijodo yang ditunjukkan Djarot.

“Pak Basuki agak lelah, tapi dia kuat dengan data saat menjawab serangan. Misal kalau dituduh kasus, bayak yang minta foto. Terus mengatakan ini fitnah lho. Lalu di penutup, dia pakai gambar [Kalijodo], orang lain tak bisa bantah,” ujarnya.

Sementara Anies-Sandiaga masih dinilai kuat dalam hal komunikasi. Pernyataan Anies menjawaban pertanyaan terakhir untuk menilai sisi positif pasangan lain, dinilai sebagai kekuatan terbaiknya malam ini.

“Paling bagus saat paling ‘apa kurang lebih nilai positif pasangan lain’. Semua menunjukkan kelebihan orang lain lalu menyerang. Tapi Anies bilang ‘Jakarta ini soal kita semua’. Ini menunjukkan kelemahan orang lain sekaligus menunjukkan kelebihan. Konsistensi, meskipun akan jadi catatan sejarah, saya akan pasang badan.”

Sementara itu, survei Litbang Kompas pascadebat malam ini menunjukkan para responden menilai pasangan Ahok-Djarot mendapatkan nilai tertinggi. Secara keseluruhan, dalam hasil survei yang ditayangkan Kompas TV ini, pasangan Agus-Sylviana meraih poin 6,79%, Ahok-Djarot 7,73%, dan Anies-Sandiaga 7,37%.

Meski demikian, dalam soal gaya yang dibawakan saat debat, Anies-Sandiaga unggul. Anies-Sandi meraih penilaian 7,68%, Ahok-Djarot 7,73%, dan Agus-Sylviana 6,49%.

Survei ini dilakukan terhadap 175 orang yang memiliki hak pilih dan wawancara dilakukan via telepon. Para responden dipilih secara proporsional berdasarkan sebaran daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya