SOLOPOS.COM - Salah satu ruang di RSPI Sulianti Saroso Jakarta (Antara).

Solopos.com, SOLO -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan skenario terburuk wabah corona di Indonesia jika pemerintah tidak melakukan langkah serius. Jika skenario terburuk itu terjadi, bisa jadi ada lebih dari 6.000 penderita virus corona dalam dua pekan.

Hal itu diungkapkan Anies dalam program Mata Najwa Trans 7, Rabu (11/3/2020), saat ditanya oleh host Najwa Shihab. Menurut Anies, ada dua model penanganan virus corona berdasarkan pengalaman di berbagai negara.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

"Kita lihat Indonesia menghadapi situasi ini sekarang. Tapi kita punya contoh di Wuhan Tiongkok bulan Desember-Januari. Lalu beberapa minggu ini Eropa, Iran, kita menyaksikan Korea, kita menyaksikan ada lompatan luar biasa, ada pattern [pola] di sini," kata Anies.

1 Suspect Corona Di RSUD Moewardi Solo Meninggal Dunia

Terkait skenario terburuk corona di Indonesia, Anies Baswedan mengatakan ada dua pilihan yang bisa diambil. Pilihan pertama adalah langkah seperti yang dilakukan pemerintah Iran, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Italia dalam menghadapi virus corona.

"Di awal rileks. Lalukan terbatas pemeriksaan. Lalu bertahap jumlahnya [pasien] meningkat. Lihat datanya di Italia, pada 20 Februari cuma 4 kasus, dalam 18 hari menjadi 9.172, dalam 18 hari. Lompatannya luar biasa. Kemudian sesudah itu lompat, pemerintahnya bertindak untuk melakukan penutupan, pembatasan semuanya. Itu satu model."

Sedangkan model kedua adalah yang dilakukan Singapura, Vietnam, dan Selandia Baru. Seperti diketahui, ketiga negara itu sejauh ini bisa mengendalikan penyebaran virus corona dengan baik.

Stimulus Corona Jilid II Habiskan Rp10,3 Triliun, Pakar: Mending Bantu UMKM!

"Mereka melakukan yang dilakukan oleh negara-negara itu tapi di masa awal. Di Jakarta, kami kumpulkan semua, kami akan melakukan yang dikerjakan itu di fase awal supaya tidak terjadi peningkatan jumlah kasus," lanjut Anies.

Skenario Terburuk

Saat ditanya soal kesiapan Jakarta menghadapi skenario terburuk corona di Indonesia, Anies Baswedan mengaku sudah melakukan simulasi. Dari simulasi itu, dia menyimpulkan apa yang terjadi di Italia bisa saja terjadi di Indonesia.

"Kita menggunakan case terburuk utuk menyiapkan jajaran, bukan berharap ini kejadian. Kita tidak menginginkan ini terjadi. Tapi kalau kita rileks seperti di Italia, bayangkan 18 hari dari 4 jadi 9.000. Kalau di Jakarta kita simulasi, dengan kondisi seperti sekarang, kalau dalam dua minggu ke depan kita tidak melakukan langkah-langkah serius, [kita] punya potensi bisa 6.000 kasus, 840 parah, 300 kritis," jelas Anies.

Gempa Pacitan Magnitudo 5, Sumber Dekat Episentrum Gempa Besar 1937

Hasil simulasi skenario terburuk corona di Indonesia tersebut, kata Anies, berpotensi terjadi. Namun dengan catatan pemerintah tidak mengerjakan seperti yang sudah dikerjakan oleh Singapura, Vietnam, dan Selandia Baru.

"Jadi kalau kita sudah menyaksinkan ada 2 rute, rute 1 rileks, meningkat lalu bertindak, atau bertindak kemudian dikendalikan. Lalu apa yang terjadi ketika dikendalikan. Di Selandia Baru, baru ada 4 kasus, 8.000 orang sudah diisolasi. Jadi langkahnya [setelah ada kasus], kemudian [pemerintah] tahu lokasinya di mana, [pasien] beriteraksi dengan siapa saja, lalu dianjurkan secara sukarela melakukan isolasi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya