SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Meningkatnya jumlah konsumsi beras yang tidak diiringi peningkatan produksi beras secara seimbang menyebabkan pemerintah berencana mengalihkan pemberian Raskin (beras miskin) menjadi Pangkin (pangan miskin) pada tahun 2011 mendatang.

Konsep Pangkin ini sudah lama diwacanakan pemerintah sebagai bentuk diversifikasi pangan. Nantinya setiap bantuan pangan kepada masyarakat miskin tidak harus dalam bentuk beras namun disesuaikan dengan makanan pokok wilayah setempat penerima subsidi pangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kita mau kurangi makan nasi. Kita akan gencarkan di 2011. Raskin tahun depan, diganti pangkin,” ujar Menteri Pertanian Suswono saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (29/12) malam.

Ia menjelaskan dari Pangkin ini salah satu caranya dengan menggalakkan konsumsi pangan daerah, seperti sagu dan singkong dan lain-lain. “Untuk Maluku, kenapa harus nasi, kan bisa sagu. Bisa separuh-separuh, beras dengan sagu. Pangan lokal, perlu dihidupkan kembali. Misal singkong sudah jalan di beberapa daerah, seperti Lampung, Jatim,” ujarnya.

Sedangkan untuk terigu, Suswono menyatakan, pihak Bogasari salah satu produsen terigu nasional siap menampung untuk substitusi 20% terigu sehingga tidak memerlukan impor terigu. “Kontinuitasnya, kita terus tingkatkan,” ujarnya.

Tahun depan, lanjut Suswono, kebijakan tersebut akan diujicobakan pada Maluku untuk pangan sagu. “Kembali ke daerah. DPR semangatnya. 2011, ada percobaan yang siap ajukan Maluku (sagu),” tandasnya.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya