SOLOPOS.COM - Vatikan (wikimapia)

Skandal Vatikan menyeret seorang duta Vatikan dalam kasus dugaan pecelehan anak.

Solopos.com, KOTA VATIKAN-Jozef Wesolowski, mantan uskup agung dan duta kepausan Vatikan untuk Republik Dominika, duduk di kursi pesakitan pada Sabtu atas tuduhan pelanggaran seks terhadap anak dalam perkara yang dipandang sebagai ujian bagi kepemimpinan Paus Fransiskus untuk upayanya membersihkan gereja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Itu akan menjadi sidang pertama, yang digelar di bawah aturan susunan Paus asal Argentina tersebut. Sidang tersebut dianggap akan membuat pendeta bertanggungjawab atas tindakan mereka di mana pun di seluruh dunia dan menjadi bukti bahwa Vatikan peka terhadap kemarahan meluas karena skandal berulang tersebut.

Seperti dilansir dari Antaranews, Sabtu (11/7/2015), mantan Uskup Agung berusia 66 tahun asal Polandia itu pernah menjadi “apostolic nuncio” atau Duta Besar Vatikan di Santo Domingo selama lima tahun sebelum ditarik kembali ke Roma pada tahun 2013 karena media lokal menuduhnya membayar anak laki-laki untuk melakukan adegan seksual.

Ekspedisi Mudik 2024

Paus memerintahkan penyelidikan kriminal dan mantan Duta Besar Vatikan itu ditangkap pada September lalu dan ditahan di Vatikan–menjadi kali pertama bagi negara berupa kota kecil itu menangkap seseorang untuk tuduhan pedofilia.

Setelah penangkapannya, para penyidik Vatikan menemukan berbagai materi pornografi anak di komputer milik si mantan Duta Besar.

Wesolowski telah dipecat oleh pengadilan Vatikan. Ini adalah kejadian yang sangat langka dan dianggap sebagai tanda betapa seriusnya gereja menindaklanjuti tuduhan tersebut.

Wesolowski diancam dengan penjara hingga delapan tahun bila didapati bersalah menyiksa anak dan dua tahun untuk kepemilikan materi pornografi anak.

Sangat besar kemungkinkan pelaksanaan hukuman bakal dilakukan di Italia daripada di Vatikan.

Para pejabat terkait juga telah menyarankan agar dia diekstradisi ke Republik Dominika atau Polandia.

Dalam upayanya mengembalikan kredibilitas Katolik Roma Gereja setelah diterpa gelombang skandal seksual di seluruh dunia, Paus Francis memerintahkan pada tahun 2013 bahwa hukum pidana Vatikan bakal diterapkan terhadap semua pekerjanya di mana pun mereka tinggal.

Pada bulan Juni, ia juga menyetujui pembentukan sebuah Pengadilan Vatikan yang mengadili uskup untuk tuduhan menutup-nutupi atau gagal mencegah terjadinya pelecehan seksual anak di bawah umur.

Sementara kelompok yang mewakili korban pelecehan oleh pemimpin agama menyambut baik sidang Wesolowski, mereka tetap mengingatkan bahwa masih banyak lagi yang harus dilakukan untuk membersihkan gereja dan membasmi kezaliman.

Satu kelompok, BishopAccountability.org, mengatakan 79 uskup dituduh melakukan pelanggaran seksual, dan hanya empat yang sudah dipecat.

Paus tidak akan berada di Vatikan saat sidang Wesolowski dimulai. Ia mengunjungi tiga negara di Amerika Selatan dan membawa serta mayoritas media Vatikan.

“Adalah sangat penting mereka melakukan ini dan saya sangat yakin tanggal yang dipilih cocok supaya tidak ada sirkus media sehari penuh tentang pengadilan itu,” kata Robert Mickens, pemimpin redaksi majalah Katolik Pulse Global.

Seorang pejabat Vatikan mengatakan sidang pada hari Sabtu diperkirakan akan menyangkut hal-hal yang sifatnya prosedural dan semua proses baru akan rampung dalam hitungan beberapa bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya