SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

 

Harianjogja.com, SWISS –Anggota Komite Eksekutif Pangeran Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) Ali bin Al Hussein mengatakan, Selasa, masyarakat mempunyai hak penuh untuk mengetahui isi dari hasil penyelidikan etis terhadap proses tawar menawar terkait penyelenggaraan Piala Dunia 2018 dan 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Demi transparansi, saya percaya bahwa laporan mengenai penyelidikan etis yang paling ditunggu itu sangat penting untuk menjamin sistem yang baik di FIFA dengan cara mengungkapkan hasil tersebut sepenuhnya ke masyarakat,” kata Ali melalui akun twitternya.

Ia mengatakan hal tersebut akan memajukan dunia sepak bola sekaligus menjaga institusi FIFA demi kepentingannya dalam olahraga.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, seluruh keluarga persepakbolaan beserta sponsor dan pihak yang mengikuti perkembangan sepak bola di dunia berhak tahu tentang isi dari laporan itu.

Komite Etis FIFA saat ini sedang menyelidiki apakah terjadi korupsi dalam proses tawar menawar empat tahun lalu yang menempatkan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar pada 2022.

Mantan pengacara Amerika Serikat yang juga investigator etis FIFA Michael Garcia telah menyelesaikan laporannya namun belum dipublikasikan.

Laporan tersebut kini berada di tangan seorang hakim berkebangsaan Jerman Hans Joachim yang merupakan Kepala Bagian Komite Etis FIFA untuk diteliti lebih lanjut.

Keputusan akhir tidak dibuat hingga musim semi ini, bahkan kode etis FIFA yang diberi label rahasia menyatakan bahwa hanya keputusan akhir yang telah disampaikan kepada yang bersangkutan yang akan dipublikasikan.

Pada Jumat (19/9) lalu Garcia mengkritisi kurangnya transparansi dalam penyelidikannya. Dia merasa dibatasi dengan kode etis tentang apa saja yang boleh dipublikasian.

“Sebagai sesuatu yang bersifat umum, saya pikir semakin banyak yang dipublikasikan maka akan semakin banyak pula orang tahu hal-hal apa saja yang telah dilakukanm, pihak Qatar pun telah menyangkal tuduhan itu,” katanya.

Senin (22/9) lalu, Anggota Komite Eksekutif FIFA dari Jerman Theo Zwanziger memprediksi bahwa Piala Dunia 2022 batal dilaksanakan di Qatar karena kondisi cuaca yang terlampau panas.

“Secara pribadi, saya berpikir pada akhirnya Piala Dunia 2022 tidak dilaksanakan di Qatar,” kata mantan Presiden Federasi Sepak Bola Jerman itu seperti yang dilansir Sport Bild.

Menurut dia, tim medis menyatakan bahwa mereka tidak dapat bertanggung jawab dengan Piala Dunia dengan kondisi yang tidak memungkinkan tersebut.

Zwanziger menambahkan mungkin pihak Qatar bisa mendinginkan stadion namun menurutnya Piala Dunia tidak menyangkut stadion saja.

“Penggemar dari seluruh dunia akan datang, mereka akan berkeliling di tengah panasya cuaca, dan kasus pertama yang mengancam jiwa akan menyulut penyelidikan dari pengadilan negeri, hal itu bukan sesuatu yang ingin dijawab anggota Komite Eksekutif FIFA,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya