SOLOPOS.COM - Bibit Santoso, juru kunci Watu Dukun Ponorogo setiap hari merawat dan menjaga benda cagar budaya watu dukun Senin (25/7/2022). (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

Solopos.com, PONOROGO — Bagi masyarakat Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tentu sudah tidak asing lagi dengan Situs Watu Dukun. Situs yang ada di Desa Pagerukir, Kecamatan Sampung, ini dulunya dikenal sebagai punden atau danyangan.

Namun, setelah ditetapkan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan sebagai benda cagar budaya (BCB), Situs Watu Dukun ini mulai banyak yang menjadikannya sebagai tempat bertapa atau meditasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

‘’Mulai ditemukan dinas itu tanggal 7 Maret tahun 2010,’’ kata Bibit Santoso, juru kunci Watu Dukun Ponorogo, Senin (25/7/2022).

Sebelum itu, pihak BPCB dari Trowulan dan Jogja itu sudah mencari-cari batu tulis di sekitar Jawa Tengah. Namun, pencariannya tidak membuahkan hasil dan berjalan sampai di wilayah Ponorogo.

Baca Juga: Tegas! Wali Kota Madiun Larang Konvoi Kendaraan saat Peringatan 1 Suro

Mereka menanyakan kepada Kepala Desa Pagerukir mengani apakah di daerahnya ada batu tulis. Sang kepala desa pada waktu itu kemudian mengiyakan dan mengantarkan mereka ke situs Watu Dukun.

‘’Setelah ditetapkan itu mulai banyak yang berkunjung dan setiap hari ada yang ke sini,’’ terangnya.

Pihak BPCB itu mencatat bahwa sejarah situs Watu Dakon itu tempat Raja Airlangga bersama Empu Narotama menimba ilmu kepada Empu Barada. Yakni, sekitar tahun 1016 Masehi.

Baca Juga: Kenapa Pacitan Sering Gempa? Begini Penjelasannya

Pantauan Solopos.com, di dalam bangunan itu terdapat batu yang berbentuk harimau. Di sebelahnya ada meja yang terbuat dari ukiran batu dan beberapa kursi mengitarinya. Di sekitar batu itu ada tempat untuk membakar dupa.

‘’Pengunjung yang ke sini biasa menyebut Mbah Watu Dukun kalau sedang meditasi atau ritual,’’ ungkapnya.

Bibit mengatakan setiap pengunjung yang ke Watu Dukun memiliki tujuan masing-masing. Biasanya mereka melakukan meditasi atau bertapa. Tempat meditasinya pun disediakan sekitar lima tempat di atas situs tersebut.

Baca Juga: 3 Tahun Gedung SDN Rusak, Pemkab Ponorogo Carikan Dana untuk Perbaikan

Bahkan, tidak sedikit calon pejabat yang mampir untuk meminta doa dan restu di Watu Dukun. Salah satunya, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang sudah dua kali berkunjung ke sana sebelum pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) pertama dan kedua.

‘’Satpamnya Bu Risma, Wali Kota Surabaya juga sudah lima kali ke sini. Juga ada beberapa pejabat Kecamatan dan Kabupaten,’’ ungkapnya.

Selain pejabat, para pengunjung dari kalangan umum juga biasa berkunjung ke Situs Watu Dukun untuk melakukan ritual. Tidak sedikit yang berasal dari luar kota. Misalnya saja dari Blitar, Kediri, dan Malang.

Baca Juga: 3 Warga Surabaya Meninggal Usai Tenggak Miras Oplosan

Sebelum melakukan ritual, mereka diwajibkan untuk membasuh kaki, tangan, dan muka di air sumber yang terletak di sebelah selatan Situs Watu Dukun.

‘’Gunanya untuk bebersih seperti layaknya wudlu sebelum salat,’’ pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya