SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/reuters)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/reuters)

JOGJA—Peretasan situs milik Polri menunjukkan masih lemahnya sistem keamanan cyber media pemerintah. Jika tidak dibenahi bukan tidak mungkin situs vital pemerintah lain bisa terancam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Edo, salah seorang pemerhati IT dan praktisi hacker Jogja menilai si peretas situs Polri tidak sampai merusak data base internal Polri.

“Itu  hanya untuk eksistensi dan pengenalan diri saja. Ibaratnya yang dirusak itu hanya company profilnya saja. data base internal saya rasa aman aman saja,” ujar dia saat dikonfirmasi Harian Jogja, Sabtu (18/5/2013).
Meski begitu fenomena ini hendaknya jadi pembelajaran pemerintah. Mestinya pembuat situs institusi negara harus benar benar canggih dan tidak mudah dibobol.

“Jangan sampai institusi vital seperti Polri bisa diretas. Pemerintah harus lebih berhati-hati saat lelang pembuatan situs. Si Pembuat situs harus benar benar terpilih, sebab ckracker melihat situsnya saja bisa tahu celah mana  saja untuk di tembus,” papar mantan anggota komunitas hacker “Malangheckerlink” ini.

Dua situs milik Kepolisian Republik Indonesia itu adalah (www.polri.go.id). Situs ini lumpuh sejak pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 12.30 WIB siang kemarin.

Seramnya, dibagian bawah situs Polri tersebut terdapat gambar pria bertopeng dan tulisan “Hacked by Ibox” di bawahnya. Gambar pria bertopeng dalam situs tersebut mirip dengan gambar pada situs Presiden SBY yang dihack oleh geng Jember.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya