SOLOPOS.COM - Samiono, 43, juru kunci situs bersejarah Punden Lambang Kuning, Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Situs bersejarah Punden Lambang Kuning memiliki juru kunci yang merawat situs itu, tetapi gajinya hanya Rp300.000/bulan.

Madiunpos.com, MADIUN — Samiono, 43, adalah satu-satunya juru kunci situs bersejarah Punden Lambang Kuning yang terletak di Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tugasnya sebagai juru kunci sangat berat, tetapi pendapatan yang dihasilkan tidak sebanding dengan tugas berat itu.

Samiono kepada Madiunpos.com, Selasa (15/3/2016), mengaku tugas seorang juru kunci mulai membersihkan area situs Punden Lambang Kuning, menjaga benda-benda bersejarah yang ada di dalamnya, dan merawat benda-benda bersejarah yang ada di situs.

Selain itu, ia juga bertugas menemani pengunjung yang datang ke situs itu. Namun, pekerjaan yang berat tersebut tidak mendapatkan imbalan setara dari pemerintah.

Warga Desa Nglambangan itu mengatakan setiap bulan hanya menerima gaji senilai Rp300.000. Dan gaji tersebut keluar setiap tiga bulan sekali dengan total Rp900.000.

Tidak hanya itu, Samiono juga harus mengambil uang gaji tersebut di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Ini karena, dia harus tanda tangan surat tanda terima di kantor dinas dan tidak bisa diwakilkan. Sehingga uang gaji tersebut tidak bisa ditransfer melalui rekening bank.

Dia menceritakan setiap pengambilan uang gaji tersebut harus mengeluarkan uang senilai Rp150.000 yaitu untuk membayar bus Madiun-Surabaya dan becak dari terminal ke kantor dinas pariwisata.

“Ya gaji tidak seberapa, tetapi mengambilnya harus ke Surabaya. Mau bagaimana lagi, itu sudah menjadi aturan. Setiap mengambil gaji ya harus kepotong uang transport,” kata dia saat berbincang dengan Madiunpos.com di pendapa yang ada di Punden Lambang Kuning.

Gaji senilai Rp300.000 itu, kata Samiono, merupakan bantuan dari Pemprov Jatim sejak beberapa tahun lalu. Meski tergolong kecil, dia tetap bersyukur karena masih diperhatikan pemerintah.

Dia mengaku selama ini Pemkab Madiun belum pernah memberikan bantuan uang lelah bagi juru kunci situs Punden Lambang Kuning. Padahal, situs bersejarah ini berada di wilayah Kabupaten Madiun.

Menurut dia, sebenarnya uang gaji dari Pemprov Jatim tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Untuk itu, dia harus mencari tambahan penghasilan dengan menjadi buruh serabutan di desanya. Dia mengaku tidak berani bekerja di tempat jauh dan meninggalkan Punden Lambang Kuning.

“Sebenarnya ada keinginan untuk bekerja di luar kota, tetapi nanti siapa yang akan mengurus Punden Lambang Kuning. Ini sudah menjadi tanggung jawab saya,” kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan sudah delapan tahun menjadi juru kunci di situs bersejarah ini. Dia berharap, Pemkab Madiun bisa memerhatikan kesejahteraan juru kunci karena tanggung jawab seorang juru kunci yang sangat besar dalam mengelola situ tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya