SOLOPOS.COM - Komisaris Utama Margaria Group Herry Zudianto bersama pengelola, berfoto bersama penerima penghargaan Margaria Group di Auditorium UNY, Selasa (26/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Situs belanja online khusus produk UMKM DIY akan didirikan oleh Margaria dengan nama almarijogja.com

Harianjogja.com, JOGJA– Margaria Group juga tertarik untuk terjun di bisnis e-commerce di Indonesia. Unit usaha bisnis yang memiliki jaringan terbesar di DIY ini akan meluncurkan platform situs belanja online yang diberi nama almarijogja.com.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat ini almarijogja.com sedang kami set up, tapi sudah didaftarkan. Tahun depan rencananya akan kami launching. Ke depan dunia online store atau online shop akan tumbuh besar. Sebab, semua bisa belanja dengan mudah,” ujar Komisaris Utama Margaria Group Herry Zudianto di sela-sela kegiatan Syawalan dan Halalbihalal Margaria Group di Auditorium UIN Sunan Kalijaga Jogja, Selasa (11/8/2015).

Dijelaskan mantan Wali Kota Jogja itu, almarijogja.com bukan untuk menopang produk bisnis yang selama ini dijalankan Margaria Group. E-commerce yang akan didirikan tersebut, katanya, untuk memasarkan hasil kreatifitas dari produk unit usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) di DIY.

“Saya ingin serius menggarap bisnis ini. Saya targetkan, untuk pertama terdapat seribu UMKM yang bergabung,” tandasnya.

Diakuinya, potensi UMKM di Jogja luar biasa. Sayangnya, di era digital seperti saat ini, pelaku UMKM belum memanfaatkan sistem penjualan online. Padahal, sistem tersebut membutuhkan modal yang kecil dan produk bisa diakses di seluruh dunia.
“Pelaku UMKM tidak perlu menyetor modal dan menyewa tempat. Tapi harus ada jangkarnya. Almarijogja.com saya harapkan bisa menjadi jangkarnya UMKM di Jogja,” tukasnya.

Menurut Herry, mengelola dan mempopulerkan online shop membutuhkan energi yang besar. Tidak masalah modal, tetapi juga produk yang menarik. Untuk itu, produk e-commerce yang dia usung harus memenuhi standart dan kualitas baik. Selain itu, pelaku usahanya memiliki komitmen dan professional.

“Kreatifitas Jogja mulai dari fashion, barang kerajinan dan sebagainya semuanya bagus. Tinggal masalah pemasarannya. Ini yang menjadi problem UMKM,” kata Herry.

Dia mengkritisi model bantuan permodalan yang biasa dilakukan pemerintah. Menurutnya, pemasaran produk menjadi masalah utama yang dihadapi UMKM.

“Dunia usaha masalahnya ada pada pemasaran, pemasaran dan permodal. Bantuan UMKM harus dimulai dari pemasarannya. Bukan dari modalnya dulu, baru pemasaran. Itu salah,” kritik Herry.

Sementara, pada kegiatan syawalan tersebut sebanyak 12 karyawan mendapat undian untuk pergi umrah. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan tahun lalu di mana hanya 10 karyawan yang mendapat kesempatan pergi umrah.

“Karyawan yang mendapat undian umrah memiliki masa pengabdian di atas 20 tahun. Saat ini, total karyawan yang ada sekitar 600 sampai 700 orang,” tutur Humas Margaria Group Yunita Tyas Widaranti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya