SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Siti Muslimah mampu berdiri tegak seperti sekarang ini tak bisa dilepaskan dari masa lalu kehidupan keluarganya yang kerap dihantam badai cobaan. Sekitar sepuluh tahun silam, Muslimah harus menyaksikan kepedihan yang menimpa salah satu putri kesayangannya. Kegadisan putrinya direnggut oleh tetangganya. “Anda bisa bayangkan, putra dari pemerkosa itu adalah murid saya di sekolah,” paparnya, pekan lalu.

Muslimah saat itu marah. Namun, ia susah mengungkapkan perasaannya yang campur aduk ketika mengetahui bahwa yang menodai putrinya adalah tetangga sendiri dan memiliki anak yang juga siswa didiknya. Itulah tragedi. Muslimah mencoba mencari hikmah betapa cobaan terkadang memang kerap tak disangka. Muslimah pun sadar mungkin inilah jalan baginya untuk menceburkan diri di dunia pendampingan anak-anak dan perempuan. “Saat itu, saya mendapatkan pendampingan dari LSM. Pelaku saat itu hanya diganjar lima tahun penjara tapi baru tiga setengah tahun sudah dikeluarkan,” paparnya penuh kecewa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagi Muslimah, kurungan lima tahun penjara teramat ringan. Sebab, akibat perbuatan biadab itu, putrinya mengalami depresi berat. Setiap hari, putrinya terus menyendiri dan hanya bisa termangu dalam tatapan kosong. “Makan dan minum harus disuapi. Setiap empat hari, menghabiskan satu kaleng susu khusus. Ia masih ketakutan jika bertemu dengan orang-orang,” tutur Muslimah.

Cobaan itu tak hanya menimpa putrinya. Putra kedua Muslimah, Dani, juga bernasib tak kalah tragis. Lelaki yang kelak diharapkan menjadi penerus keluarga itu justru mengalami keterbelakangan mental. “Anak saya ini korban malapraktik sejak kecil,” kata Muslimah penuh haru. Kepada Espos, Dani menyambut penuh hangat. Ia membukakan pintu masuk dan mempersilakan Espos duduk. Di rumahnya yang sederhana itu, Dani menghabiskan hari-harinya di sana.

Profesi Muslimah sebagai guru rupanya juga berfungsi sebagai tulang punggung keluarga. Suaminya meski telah mengabdi di sebuah instansi pemerintah puluhan tahun, kini dipensiun tanpa ada kejelasan status. Muslimah pasrah. Ia tetap percaya bahwa Tuhan selalu bersamanya dalam membesarkan tiga anaknya dan juga anak-anak asuhnya yang telantar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya