SOLOPOS.COM - Siti Aminah

Siti Aminah

Bagi sebagian masyarakat, sampah menjadi barang yang tak berguna. Namun di tangan seorang Siti Aminah, sampah bisa diolah hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah. Tak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi warga Kadipiro, Banjarsari. Itulah yang menjadikan dia menerima SOLOPOS Award 2012.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Murah senyum, enak diajak ngobrol dan bersahaja. Itulah kesan ketika bertemu dengan Siti Aminah. Perempuan kelahiran Solo, 22 Desember 1972 ini mampu menggugah semangat seseorang untuk menggapai sukses dalam berwirausaha mengolah sampah.

Siti merupakan salah satu perempuan di Kota Solo yang mampu menyulap sampah koran menjadi rupiah. Dalam perkembangannya, tak hanya sampah koran, Siti mampu mengolah semua jenis sampah baik organik, anorganik dan sampah B3 (limbah bahan berbahaya dan beracun).

Sebelum merambah ke dunia sampah, Siti merupakan pengusaha grosir sembako pada 2003 hingga 2008. Dia memiliki kios sembako tak jauh dari rumahnya. Namun usaha sembako kolaps sekitar 2008. Kala itu, utang Siti bertumpuk. Untuk menutup utangnya, Siti terpaksa melepas kios yang dimilikinya. Pada masa transisi tersebut, Siti tak bisa berbuat banyak. Hingga suatu hari, Siti melihat ibu-ibu membawa tas jinjing beranyam rotan dengan lintingan yang rapi.

Dari itulah, muncul ide Siti mengambil koran bekas kemudian melintingnya. ”Ternyata hasil lintingan koran yang saya lakukan sama dengan lintingan dari tas itu. Kemudian saya berpikir, ternyata sampah koran jika dimanfaatkan akan sangat berharga,” papar Siti saat ditemui Espos di rumahnya Jl Kerinci Dalam VI No 168, Sambirejo RT 003/RW 009, Kadipiro, Banjarsari, Solo, Kamis (21/9).

Dari hal sepele itu, Siti memiliki ide brilian untuk mengolah sampah koran di rumahnya menjadi pundi-pundi rupiah. Selama satu tahun (2008-2009), Siti berkutat untuk membikin kerajinan dengan bahan baku sampah koran. ”Saya terus mencoba untuk menemukan pewarnaan yang cocok. Banyak kegagalan juga. Namun saya tak menyerah begitu saja, tiap hari saya belajar autodidak bagaimana mencocokkan bahan baku yang pas untuk menghasilkan beragam karya kerajinan,” kata istri dari Samad Tahir ini. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya