SOLOPOS.COM - Foto Siswi Ditemukan Terbakar JIBI/Harian Jogja/Sunartono

Foto Siswi Ditemukan Terbakar
JIBI/Harian Jogja/Sunartono

SLEMAN – Salah satu polisi diduga terlibat dalam kasus pembunuhan disertai pembakaran terhadap RPP.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ini, petugas yang diduga berinisial HRD itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Sleman sejak Sabtu (20/4).

Hanya, pejabat kepolisian baik dari Polres Sleman maupun Polda DIY masih belum memberikan penjelasan resmi terkait keterlibatan anggotanya.

Berdasarkan penelusuran Harian Jogja, tersangka diketahui anggota Polsek Kalasan dengan pangkat Brigadir. Kini HRD mendekam bersama tersangka lain di sel tahanan bersama YN, BG, AR, SPR, dan ED.

Dugaan keterlibatan polisi yang juga warga Kringinan, Selomartani Kalasan Sleman itu sudah menjadi perbincangan publik di dusun tempat tinggal korban dan lokasi ditemukannya jasad di Selomartani. “Kalau memang HRD itu dia ya memang anggota [polisi],” ujar salah satu warga Selomartani yang enggan disebut namanya kepada Harian Jogja kemarin.

Kapolres Sleman AKBP Hery Sutrisman saat dikonfirmasi Senin (22/4) di ruang kerjanya mengaku masih akan mendalami terlebih dahulu.

Meski tidak memberikan jawaban bahwa HRD adalah anggotanya, Hery saat itu mengatakan telah menangkap HRD pada Sabtu pekan lalu di perbatasan Ngemplak dan Kalasan.

HRD dinilai terlibat dalam kasus tersebut karena menemukan motor korban namun tidak melapor. Selain itu HRD mengetahui dan berada di rumah kosong milik YN yang saat itu dijadikan sebagai tempat pesta miras.

Saat kembali dikonfirmasi kembali melalui sambungan telepon Selasa (23/4) Hery hanya mengucapkan beberapa patah kata kemudian menutup panggilan ponselnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anni Pudjiastuti mengaku belum mendapatkan laporan terkait keterlibatan anggota kepolisian dalam kasus pembunuhan RPR. “Belum saya belum mengetahui. Karena rilisnya dari Polres Sleman, coba nanti saya tanyakan ke Pak Hery,” ujar Anni saat ditemui di ruang kerjanya.

Kabid Propam Polda DIY AKBP Sumardianto mengatakan belum mendapatkan laporan soal kasus itu. Meski demikian pihaknya sudah mendengar desas-desusnya melalui surat kabar. “Belum ada laporan masuk ke Polda,” ujarnya.

Komunikasi

Setyo Hidayat yang juga ayah korban mengatakan sebelumnya tidak menduga jika HRD terlibat. Pasalnya sebelum korban diketemukan, anggota kepolisian itu beberapa kali berkomunikasi dengan keluarganya dalam upaya membantu mencari sebelum diketemukan.

“Saya dapat info sudah [ditahan] di Polres. Saya pantau terus beritanya kemudian saya cocok-cocokan semua inisial sejak awal,” ujar pria asal Sragen Jawa Tengah ini saat ditemui di rumahnya.

Komunikasi keluarga korban kali pertama dengan HRD saat itu adalah pada Sabtu (13/4) atau empat hari setelah anaknya hilang dari rumah. Rusmiyati, ibu korban yang mengangkat telepon dari HRD. Dalam pembicaraan tersebut HRD mengatakan bahwa ia anggota Polsek Kalasan yang sudah menemukan motor korban pada Kamis (11/4) lalu.

Saat itu ia menduga sudah terjadi kejanggalan pasalnya motor yang diketemukan Kamis namun baru diberitahukan keluarga korban pada Sabtu (13/4). “Dia bilang alasannya baru disampaikan Sabtu agar orangtua tidak tambah ruwet memikirkan,” ungkap Rusmiyati.

Setelah mendapatkan pemberitahuan dari HRD, lanjutnya, ia kemudian bertemu dengan di Polsek. Hanya informasi penemuan motor korban yang disampaikan kepada Rusmiyati tersebut keberadaan motor tidak di Polsek. Justru motor bernopol AB 2991 QI itu disimpan di rumah orang lain. “Kami mengambil motornya itu di rumah orang lain di Tirtomartani, jadi tidak di Polsek,” ungkap Joko sapaan akrab Setyo Hidayat.

Kiprah pertemuan HRD dengan keluarga korban tidak sampai di situ saja. Pada hari selanjutnya, HRD juga membantu korban menguruskan STNK motor yang hilang yang diduga ikut terbakar bersama jasad korban. Pengurusan STNK itu dilakukan pada salah satu showroom sepeda motor di kawasan Kalasan. Saat di showroom tersebut, kata Rusmiyati, HRD sempat membahas soal CA yang kini masih menjadi buronan polisi. CA merupakan ayah tersangka YN yang juga menjadi otak pembunuhan terhadap RPR.

“Dia [HRD] bilang katanya sering membantu mengeluarkan CA bapaknya YN dari tahanan. Dalam batinku wong polisi kok malah mbantu wong jahat yo,” ujar dia.
Kejanggalan lain terhadap anggota itu kembali muncul. Beberapa hari sebelum ditemukan, HRD sempat akan mengajak keluarga untuk menanyakan keberadaan korban kepada YN. Meski demikian HRD mengulur-ulur niatnya dengan alasan akan menjenguk saudaranya yang sakit. Sehingga konfrontir pun gagal dilakukan tanpa kelanjutan. Akhirnya konfrontir dilakukan oleh sejumlah pemuda Dusun Kringinan, Desa Selomartani kepada YN.

“Selalu mengulur-ulur, katanya mau membantu tetapi tidak,” ucapnya.
Sumber lain menyebutkan HRD memang sempat ikut mencari keberadaan korban bersama aparat lainnya. Bahkan juga turut mendatangi TKP ditemukannya mayat serta membantu pengusutan kasus tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya