SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

SRAGEN–Belasan tokoh masyarakat Dukuh Tanon, RT 014, Desa Jabung dan wali murid Kelas VI SDN Jabung 2 Plupuh, Sragen menuntut kepala sekolah dan wali kelas VI pindah dari sekolah tersebut. Mereka menilai kepala sekolah dan wali kelas tidak becus mendidik  siswa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tindakan itu bermula dari aksi sembilan siswa kelas VI yang  diduga menganiaya dan melakukan pelecehan seksual terhadap salah seorang teman perempuan mereka, LN, 12. Menurut penuturan salah seorang teman LN, Clara, 12, melihat LN dianiaya sembilan teman lelaki saat jam pelajaran Senin (1/10/2012) sekitar pukul 10.00 WIB.

LN dipukul di bagian kepala dan badan. Tak berhenti sampai disitu, pakaian seragam LN dirobek berikut pakaian dalam. Clara dan beberapa temannya menyebut R sebagai biang keladi tindakan itu.

“Kami melihat tapi takut mau memisah karena R mengancam. LN menangis karena dijotos dan ditendang. LN agak terbelakang tapi baik. Dia enggak nakal,” kata Clara didampingi beberapa teman saat ditemui JIBI/SOLOPOS di sela-sela istirahat, Selasa (9/10/2012).

Orang tua LN, Amri, 46 juga hadir bersama pedemo. Dia membenarkan anaknya dianiaya lantas diperlakukan tidak pantas. Dia sudah melaporkan ke Polsek Plupuh untuk memberikan efek jera kepada pelaku. Amri mengaku persoalan dengan orang tua pelaku telah selesai. Dia juga memindah anaknya ke sekolah lain. Namun dia tidak habis pikir anak-anak melakukan itu saat jam efektif belajar.

“Yang saya dengar, delapan siswa diancam R untuk memukuli anak saya. Mereka mengeroyok dan melakukan tindakan pelecehan seksual. Saya enggak habis pikir itu terjadi saat jam pelajaran,” cerita dia.

Hal senada disampaikan Ketua RT 014, Dukuh Tanon, Desa Jabung, Supardi yang datang bersama rombongan pedemo. Dia mengaku didatangi ibu-ibu wali murid yang menuntut supaya kasus itu tidak terulang dan menganggu aktivitas belajar siswa. Warga dan wali murid kelas VI menuntut kepala sekolah dan wali kelas VI pindah.

Mereka mengancam akan memindah anak-anak dari SDN Jabung 2 apabila permintaan tidak dipenuhi. Sementara itu, dihadapan beberapa wali murid dan tokoh masyarakat setempat serta Kepala Desa Jabung, Sugiyarto, Kepala SDN Jabung 2 Plupuh, Iskandar, mengaku pasrah. Dia siap apabila dipindah dari SDN Jabung 2 Plupuh.

“Saya mengikuti proses saja. Bagaimana nanti keputusan Dinas Pendidikan. Tetapi saya siap apabila harus dipindah,” jawab dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya