SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan SMP. (Solopos/Wishnu Paksa)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri menginstruksikan pihak sekolah dasar (SD) membantu siswa lulusan mendaftar sekolah menengah pertama (SMP) secara dalam jaringan (daring) atau online.

Hal itu untuk memudahkan siswa mendaftar ke SMP secara online yang baru kali pertama diterapkan di Wonogiri.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dinas meminta sekolah asal tak menarik iuran kepada siswa maupun orang tua siswa pada proses pendaftaran SMP secara online tersebut.

Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Wonogiri yang juga Sekretaris Disdikbud, Sriyanto, kepada solopos.com, Rabu (10/6/2020), menyampaikan proses PPDB SMP online perlu penyesuaian.

Perlu Diketahui Orang Tua, Ini Tips Menambah Tinggi Badan Anak

Terlebih, tidak semua wilayah di Wonogiri terjangkau Internet atau blank spot. Selain itu belum semua lulusan SD atau sederajat memiliki gawai atau laptop.

Atas kondisi itu Disdikbud meminta sekolah asal membantu lulusannya mendaftar SMP di sekolah bersangkutan yang sudah memiliki akses Internet.

Dengan begitu siswa yang rumahnya di wilayah blank spot dan tak memiliki gadget tetap dapat mendaftar SMP secara online. Calon siswa baru cukup ke sekolah asal untuk mengakses website http://wonogiri.ppdb-smart.net.

Hari Ini Dalam Sejarah: 11 Juni 1860, Kerajaan di Kalimantan Dihapus

Guru yang menjadi wali siswa kelas VI atau guru yang ditunjuk sekolah akan membantu secara teknis. Proses tersebut memperhatikan protokol pencegahan penularan virus corona (Covid-19).

Protokol Kesehatan

Menurut Sriyanto protokol dapat dilaksanakan secara efektif karena siswa lulusan tak banyak. Paling banyak 20 siswa setiap sekolah.

“Pelaksanaan protokol kesehatan saya kira enggak akan ada masalah. Sekolah asal sudah tahu apa yang harus dilakukan. Toh siswa lulusan di setiap sekolah tak banyak, jadi bisa diatur sedemikian rupa,” kata Sriyanto saat dihubungi.

1 Pasien Sembuh, Wonogiri Tinggal Rawat 1 Orang Positif Covid-19

Dia menegaskan proses PPDB gratis. Sekolah asal yang membantu dilarang menarik iuran apa pun alasannya saat membantu siswanya mendaftar SMP secara online.

Sriyanto meyakini tidak ada sekolah yang bakal menarik iuran kepada mantan siswa mereka.

Senang dan Bangga

Pihak sekolah, terlebih guru yang pernah menjadi wali siswa pasti dengan senang hati membantu siswa lulusan. Guru justru akan ikut merasa senang dan bangga jika anak didiknya bisa melanjutkan ke SMP yang diinginkan.

“Masak ada guru yang tega meminta iuran. Guru malah akan suka rela mengarahkan siswa untuk memilih SMP sesuai nilai akademik mereka. Sebagai guru yang sebelumnya menjadi wali siswa tentu tahu kemampuan akademik siswanya. Jadi, guru tahu anak didiknya harus memilih SMP mana saja,” imbuh Sriyanto.

Hore! Area Pemancingan WGM di Sendang Wonogiri Dibuka Lagi

Seperti diketahui, berdasar ketentuan calon siswa baru SMP dapat mendaftar ke lima sekolah yang diinginkan secara berurutan sesuai prioritas pilihan.

Calon siswa jalur zonasi dan afirmasi dapat memilih lima SMP dalam zona yang sama. Bagi calon siswa jalur prestasi dapat memilih lima SMP dalam dan luar zona.

Ihwal jalur afirmasi, pada PPDB kali ini mewajibkan calon siswa jalur afirmasi menunjukkan bukti dirinya dari keluarga tak mampu berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau dokumen lainnya yang menerangkan sebagai penerima program bantuan sosial (bansos) pemerintah pusat/daerah.

“Jadi, SKTM [surat keterangan tidak mampu] dari desa/kelurahan sekarang enggak berlaku lagi,” ucap Sriyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya