SOLOPOS.COM - Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri mengecek kesiapan SMKN 2 Wonogiri menjalani uji coba PTM, Selasa (3/11/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — SMAN 2 Wonogiri dan SMKN 2 Wonogiri mewajibkan siswa seusai mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka melapor kepada guru saat sampai di rumah.

Laporan itu dalam bentuk foto bersama keluarga dan dikirim melalui aplikasi. Kedua sekolah membuat kebijakan itu untuk memastikan siswa benar-benar pulang ke rumah, agar terhindar dari penularan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI menunjuk dua sekolah tersebut menggelar uji coba PTM, November ini. PTM harus seizin Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri.

Setelah melalui serangkaian tahapan, Rabu (4/11/2020), Satgas Wonogiri sepakat memberi izin kedua sekolah tersebut menggelar uji coba PTM selama dua pekan mulai Senin (9/11/2020) mendatang.

Orphan: First Kill Segera Digarap, Isabella Fuhrman Kembali Jadi Ester

Kepala SMAN 2 Wonogiri, Sumanto, mengatakan sekolah membuat standar operasional prosedur (SOP) PTM, termasuk yang mengatur siswa sejak dari berangkat dari rumah hingga sampai di rumah lagi. Pihaknya menunjuk 72 siswa kelas XII peserta uji coba PTM melalui tahapan ketat.

Sekolah memilih siswa yang tidak hanya mendapatkan izin orang tua, tetapi bisa berangkat dan pulang sekolah secara mandiri, baik menggunakan sepeda motor atau jalan kaki. Dari banyak siswa, sekolah memilih yang paling dekat dengan sekolah.

“Siswa boleh diantar orang tua atau keluarga. Setelah pulang, siswa harus pulang ke rumah, enggak boleh mampir-mampir. Sesampainya di rumah siswa wajib mengirim foto bersama keluarga. Itu untuk membuktikan siswa benar-benar sudah di rumah,” kata lelaki yang akrab disapa Manto itu.

Dia melanjutkan, apabila tak kunjung mengirim foto, guru akan menghubungi siswa bersangkutan atau orang tua. Sekolah sudah mendapatkan data jarak rumah siswa hingga sekolah. Sehingga, guru dapat memperkirakan berapa lama perjalanan para siswa dari sekolah ke rumah.

Kebijakan tersebut untuk mencegah siswa bermain sepulang PTM. Kendati demikian, Kamto meyakini siswa yang sudah dipilih akan mematuhi aturan tersebut. “Kami memilih siswa yang tak bandel,” imbuh Manto.

Tempat Duduk

SOP lainnya yakni siswa dilarang berpindah tempat duduk selama dua pekan pembelajaran tatap muka. Sekolah sudah memberi nomor dan nama siswa di setiap meja yang dipakai siswa PTM. Identitas siswa yang menduduki kursi harus sesuai dengan identitas yang tertera di meja. Jarak antara kursi-meja yang satu dengan kursi-meja lainnya pun lebih dari 1 meter.

“Protokol pencegahan penularan Covid-19 akan kami jalankan secara disiplin. Semua sudah kami atur sedemikian rupa, termasuk penerapan protokol kesehatan standar, yakni 3M [memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak],” ulas Manto.

Cukai Hasil Tembakau Andil 92,56% Penerimaan Bea dan Cukai Jateng

Terpisah, Plt. Kepala SMKN 2 Wonogiri, Gunarsi, menyampaikan hal senada. Seusai mengikuti PTM, sekolah juga mewajibkan siswa melapor kepada guru setibanya di rumah. SOP lainnya, mengharuskan siswa memakai sarung tangan saat praktik di bengkel.

Hal itu supaya tangan tidak menyentuh langsung alat-alat. Hal itu penting karena alat praktik sering di pegang secara bergantian. “SOP sudah kami bikin sedetail mungkin,” ujar Gunarsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya