SOLOPOS.COM - Siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kota Barat merangkai stik eskrim menjadi miniatur alat transportasi di sekolah, Jl. Pleret Utara, Banyuanyar, Banjarsari, Solo, Kamis (20/7/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Siswa baru di SMP Muhammadiyah PK Solo membuat miniatur dermaga dan mercusuar dari stik es krim.

Solopos.com, SOLO—Sejumlah anak lelaki dan perempuan yang mengenakan jaket berwarna biru tua duduk di lantai membentuk lingkaran. Mereka sibuk dengan peralatan masing-masing. Ada yang memotong kayu kecil menggunakan gunting, ada pula yang menempelkan potongan-potongan kayu itu di gabus persegi panjang menggunakan lem.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Potongan-potongan kayu dari stik es krim tersebut disusun menjadi berbagai alat transportasi yang menarik seperti perahu yang dilengkapi dermaga dan menara mercusuar, pesawat terbang, serta kapal. Itulah kesibukan siswa-siswi baru Kelas VII SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kota Barat Solo yang mengikuti lomba membuat miniatur bertema transportasi dengan bahan stik es krim di sekolah tersebut, Kamis (20/7/2017).

Lomba dalam rangka Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) itu diikuti tiga kelompok perwakilan siswa Kelas VIIA, VIIB, dan VIIC. Setiap kelompok beranggotakan tiga orang. “Kami memilih membuat perahu dilengkapi dermaga, menara mercuar, burung, pohon, dan patung orang,” kata salah seorang peserta lomba, Nabila, kepada Solopos.com seusai perlombaan.

Miniatur perahu tersebut tersebut dikerjakan Nabila beserta dua temannya dari Kelas VIIC yakni Tressa dan Reza. Membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk merampungkan miniatur perahu yang lengkap tersebut yakni mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 09.30 WIB. “Sebelum membuat miniatur perahu kami melihat gambar-gambar perahu dan dermaga di Internet,” jelas Nabila.

Untuk membuat miniatur perahu, dermaga, dan mercusuar tersebut, dirinya menghabiskan sekitar 150 stik es krim. Biaya yang dibutuhkan sekitar Rp150.000. Uang itu untuk membeli stik es krim, lem, aksesori patung orang, burung, dan pohon.

“Pekerjaan paling sulit adalah membuat perahu karena bentuknya agak rumit. Semoga bisa meraih juara,” kata Nabila.

Sementara itu, Kepala SMP Muhammadiyah PK Kota Barat Solo, Muhdiyatmoko, mengungkapkan lomba membuat miniatur tentang transportasi bertujuan memberikan ruang kepada para siswa. Diharapkan para siswa bisa menuangkan imajinasi mereka sehingga bisa memunculkan ide untuk mengatasi permasalahan transportasi saat ini.

“Lomba ini juga mengajarkan nilai-nilai karakter kepada siswa yakni kekompakan, kerja sama, dan gotong royong dalam menyelesaikan pekerjaan,” beber dia. Muhdiyatmoko menambahkan selain lomba membuat miniatur juga digelar lomba lainnya seperti lomba tartil Alquran, azan, cerdas cermat, menyanyi, dan lainnya. “MOPD yang diikuti 90 siswa baru Kelas VII dilaksanakan sejak Jumat [14/7],” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya