SOLOPOS.COM - Siswa SMK Negeri 2 Wonogiri mengoperasikan alat pengusir burung di sawah dengan perintah SMS di sekolah mereka, Jumat (18/11/2016). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Siswa SMKN 2 Wonogiri membuat sebuah alat untuk mengusir burung dengan hanya mengirim SMS.

Solopos.com, WONOGIRI — Siswa SMK Negeri 2 Wonogiri membuat sebuah inovasi untuk mengusir burung yang biasa mengganggu tanaman padi di sawah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Media pengusirnya berupa orang-orangan sawah yang dibuat dari jerami. Bedanya, ada teknologi modern yang ditanamkan pada orang-orangan sawah tersebut.

Pada umumnya, perangkat pengusir burung di sawah menggunakan beberapa orang-orangan sawah yang diikat secara paralel. Selanjutnya tali pengikat orang-orangan sawah itu ditarik pada satu titik kendali.

Titik kendali tersebut berada di tepi sawah. Untuk mengendalikannya, para petani menarik-narik tali tersebut sehingga orang-orangan sawah bergerak dan menakuti burung yang memakan biji padi.

Petani harus seharian berada di sawah untuk menggerakkan tali itu agar padinya tidak dimakan burung. Namun, dengan inovasi anak-anak muda di SMKN 2 Wonogiri ini, petani tidak perlu lagi menunggui padi di sawahnya agar tak habis dimakan burung.

Alat pengusir burung itu dikendalikan dengan perangkat handphone (HP). Tidak perlu datang ke sawah, petani tinggal mengirim pesan via SMS ke nomor yang telah disematkan dalam orang-orangan sawah pengusir burung.

Setelah menerima SMS, orang-orang sawah tersebut bisa bergerak dengan sendirinya. “Dengan alat ini, tidak perlu menghabiskan banyak waktu di sawah hanya untuk mengusir burung. Bisa dikendalikan dari rumah,” ungkap salah satu siswa perancang alat tersebut, Wahyu Sidiq Saputro, saat ditemui wartawan di sekolahnya, Jumat (18/11/2016).

Wahyu adalah siswa Kelas XI Teknik Mekatronika SMK Negeri 2 Wonogiri. Alat tersebut dia rancang bersama teman sekelasnya, Iqbal Priambodo Pamungkas, Daffa Almas Radya, dan guru pembimbingnya, Susanto Fibriantoro.

Peralatan pengusir burung itu terdiri atas  tiga komponen utama, yaitu arduino atau otak dari perangkat, modul GSM sebagai penerima SMS, dan motor penggerak. Wahyu mengatakan alat pengusir burung pemakan padi di sawah tersebut selain dapat dioperasikan dengan SMS juga dapat dioperasikan secara manual.

Terdapat tombol untuk menghidupkan dan mematikan alat. Saat dalam kondisi hidup, alat dapat menggerakkan orang-orangan sawah secara periodik. “Alat akan bergerak dalam waktu lima detik, kemudian berhenti lima detik, begitu seterusnya,” ungkap Susanto.

Mereka berharap peralatan tersebut dapat bermanfaat bagi petani. Meski karya tersebut sudah masuk 10 besar Lomba Karya Cipta Nasional di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dari sekitar 100 karya se-Indonesia, upaya penyempurnaan terus dilakukan.

Salah satunya dengan mengganti tenaga penggerak. Saat ini perangkat tersebut menggunakan baterai. Ke depan akan diganti panel surya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya