SOLOPOS.COM - Ilustrasi (wordpress.com)

Ilustrasi (wordpress.com)

SLEMAN—Suasana kamar mayat RS PKU Muhammdiyah Gamping mendadak ramai dipenuhi pelajar asal SMKN 3 Jetis Jogja. Mereka duduk bergerombol menunggu visum yang dilakukan tim dokter terhadap Harju Pambudi, 17, siswa yang meninggal karena dilempar mercon.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu diantara teman Harju mengeluarkan telepon genggamnya dari dalam saku. Sedikit terbata-bata dia mengatakan jika ada sms yang mengisaratkan ancaman agar tidak macam-macam dan diharapkan tetap tenang.

“Mohon masalah kawan anda jangan diributkan dan tetap tenang,” demikian kata salah satu pelajar itu pelan di ruang mayat RS PKU Gamping, Selasa (11/12/2012).

Beberapa teman lain setelah mendengarkan lantas terdiam. Mereka sama sekali tidak mengatakan satu patah katapun. Tak kurang dari 20 pelajar itu duduk bersila di depan ruang mayat yang berdekatan denagn mushola.

Tidak berselang lama, tiga pelajar terlihat berdiri dan berjalan ke depan RS PKU Gamping. Mereka menjemput puluhan teman Harju yang malam itu ikut datang dan ingin melihat langsung jenazah Harju.

Di depan RS PKU Gamping nampak pula ayah korban, Rumantyo, 65, mengaku Harju menerima kabar jika anaknya mendapatkan musibah. Dia dilempar mercon segerombolan orang dengan luka bakar yang cukup serius.

“Kira-kira itu terjadi pada pukul 15.00. Saya langsung menuju lokasi,” kata Rumantyo.

Rumantyo menjelaskan, menurut informasi yang didapatkan dari beberapa saksi anaknya saat itu sedang pulang sekolah. Namun saat tiba di Dusun Mriyan, Desa Margomulyo, Seyegan Sleman, tiba-tiba ada sejumlah orang mendatangi korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya