SOLOPOS.COM - Wakil Kepala Siswa SMK Ibu Kartini Semarang, Subagyo Subali. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Catur Prasetya, siswa SMK Ibu Kartini, Semarang, Jawa Tengah, yang dinyatakan hilang setelah terseret ombak di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, sampai saat ini belum ditemukan. Pihak sekolah bersama tim SAR masih melakukan pencarian terhadap siswa yang terseret ombak pantai itu.

Bahkan, dua teman Catur juga masih berada di Pantai Parangtritis untuk membantu proses pencarian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Karena ini musibah, jadi kita di sekolah dalam suasana berkabung. Acara lomba tujuh belasan kita liburkan, siswa juga diliburkan agar kita bisa fokus dan menenangkan diri atas peristiwa yang terjadi di Parangtritis kemarin. Tapi untuk upacara HUT RI tetap kita adakan besok [hari ini Rabu],” kata Wakil Kepala Siswa SMK Ibu Kartini Semarang, Subagyo Subali kepada wartawan, Selasa (16/8/2022).

Subagyo menceritakan kejadian tersebut berawal dari rombongan siswanya ke Yogyakarta untuk mengunjungi sejumlah industri pabrik pembuatan bakpia, usaha mikro kecil menengah (UMKM) kaos oblong, dan satu kampus multimedia. Rombongan murid yang ikut dari kelas XI dan XII. Mereka pergi ke Yogyakarta dengan menaiki sembilan bus wisata.

Baca Juga: Warga Demak Upacara di Tengah Banjir Rob, Suarakan Kondisi Kampung

“Catur ikut rombongan siswa kelas XII, ada 125 orang. Nah, habis dari kunjungan ke industri itulah, kita sempatkan ke obyek wisata, anak-anak milihnya Parangtritis, mengingat lokasinya enggak jauh. Di pantai, siswa ada yang renang. Pas kejadian, korban yang berenang sama temannya sempat ditolong terus terlepas,” tutur dia.

Subagyo menegaskan, pencarian terhadap korban akan dilakukan dengan tim SAR selama tiga hari. Pencarian akan diperpanjang jika situasi memungkinkan.

“Sementara ini infonya dicari tiga hari,” tutup dia.

Orang Tua Siswa Kaget

Orang tua Catur Prasetya,  Wahono, mengaku tak menyangka anaknya tersebut terkena musibah ketika sedang mengikuti kegiatan kunjungan industri bersama teman-temannya ke Yogyakarta. Sebelum musibah itu, orang tuanya itu sempat mengantar Catur yang berusia 17 tahun ke sekolah.

Lebih lanjut, Selepas mengantarkan ke sekolah, Wahono kembali beraktivitas seperti biasa. Hingga akhirnya pada Senin sore kabar mengejutkan sampai di telinganya.

Baca Juga: Istrinya Tak Sengaja Disentuh Jurnalis, Perwira Polisi di Madiun Berang

“Sekitar jam 15.15 WIB dapat kalau anak saya hilang terbawa ombak Parangtritis. Dia sebenarnya sempat ditolong sama dua temannya, tapi terlepas. Sampai sekarang kita dapat kabar kalau tubuh anak saya belum ditemukan,” kata Wahono.

Wahono pun berharap agar tim SAR segera menemukan keberadaan anaknya. Hal itu supaya bisa dikembalikan ke diamanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya