SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/tayaradio.com)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/tayaradio.com)

BANTUL—Gencatan senjata di Jalur Gaza sejak Kamis (22/11/2012) lalu disambut suka cita oleh seluruh masyarakat dunia yang mengutuk kebrutalan Israel membombardir Palestina. Di Bantul, kabar baik itu juga disambut beberapa kalangan dengan doa bersama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumat (23/11/2012) pagi, ratusan siswa beserta guru dan karyawan di SMA N 1 Jetis menggelar doa bersama. Selain untuk penduduk sipil yang tewas akibat gempuran Israel, doa bersama itu juga demi kedamaian abadi di Palestina setelah gencatan senjata.

Ekspedisi Mudik 2024

Doa bersama yang digelar ratusan siswa dari kelas X hingga XII itu tidak hanya melibatkan siswa muslim. Belasan siswa Kristen dan Katolik pun turut antusias untuk mendoakan perdamaian di Gaza, kota di salah satu negara muslim itu.

“17 siswa Kristen dan katolik serta beberapa guru non muslim turut berdoa untuk perdamaian di Palestina,” kata Guru mata pelajaran agama Kristen SMA N 1 Jetis, Fajar Dwi Purwanto. Menurut Fajar, perang yang berkecamuk di Palestina bukanlah perang antaragama.

Melainkan, kejahatan kemanusian yang dilakukan Zionis Israel kepada warga Palestina. “Kami sebagai umat Kristiani sangat prihatin dengan peperangan itu. Kami mendoakan agar seluruh warga Palestina diberi ketabahan,”tandas Fajar.

Senada diutarakan Zuari, guru mata pelajaran agama Islam SMA N 1 Jetis. “Kami berharap perang segera usai agar perdamaian antara Israel dan Palestina lekas terwujud,” ujarnya. Usai doa bersama, para siswa juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan kepedihan rakyat Palestina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya