SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Solopos.com) – Seorang siswa SLB Bagaskara Sragen, Slamet Adit Kurniawan, 23, menghilang sejak lebih dari sepekan lalu. Akibatnya orangtuanya kini mengalami kebingungan yang luar biasa. Bahkan sang ibu, Sumarni, 50, jatuh sakit lantaran memikirkan anaknya itu.

Tatkala Espos mendatangi rumahnya di Bangunsari Rt 5, Sragen Kulon, Sragen, Senin (18/7/2011), Sumarni terlihat terbangun dari tidurnya saat Sunarjo, 54, kakak kandungnya tiba di rumahnya. Tubuh Sumarni terlihat kurus. Wajahnya pucat. Untuk berdiri saja Sumarni yang bekerja sebagai Kepala Taman Kanak-kanak
(TK) 408 Sragen itu harus minta bantuan orang lain.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berhari-hari Sumarni tak doyan makan. Pikirannya tertuju kepada anak bungsunya yang biasa dipanggil Adit itu, yang pergi dari rumah sejak sembilan hari lalu. Entah di mana gerangan Adit yang memiliki kelainan otak sejak masih berusia empat tahun karena kecelakaan. Setelah duduk di kursi dekat pembaringannya, Sumarni bercerita banyak
tentang jerih payahnya mencari anak kesayangannya. “Semula anak itu meminta uang Rp 5.000 untuk membeli rokok. Bapaknya, Pariman, sempat memberi uang itu untuk beli rokok di warung yang berjarak 100 meter dari rumah ini. Dia naik sepeda federal hitam sekitar pukul 15.00 WIB. Tapi, sampai Magrib tiba, Adit belum pulang. Kami mencarinya ke mana-mana sampai tengah malam. Kami tak menemukan Adit dan hingga sekarang juga belum ketemu,” kisahnya.

Pencarian Adit dilakukan dengan menyebarkan pamflet yang dipasang di tempat-tempat strategis. Adit meninggalkan rumah dengan memakai sandal jepit, celana pendek warna hitam dan kaus hijau. Banyak cerita tentang Adit yang sampai ke telinga Sumarni. Adit pernah beli tahu kupat di sekitar Bangunsari, Adit pernah beli rokok di pinggir jalan
raya Sukowati dan seterusnya. Namun, semua cerita itu tak memberi petunjuk keberadaan Adit.

Mbok ndang bali le. Ibu rindu sama kamu. Kamu sekarang di mana le. Ibu pengen ketemu. Ya, Tuhan kembalikan anak hamba ke pangkuan hamba. Aku ingin memeluknya, ya Robb,” ratap Sumarni saat berdoa dengan air mata menetes di pipinya. Di tengah upaya mencari Adit, Sumarni yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Sragen itu sempat tertipu ulah orang tak dikenal asal Tegal yang mengaku sebagai paranormal. Sunarjo mengatakan orang Tegal itu meminta uang senilai Rp 225.000 untuk mencari syarat agar anak Sumarni kembali. “Ya, karena harapan yang besar agar anaknya kembali, Sumarni begitu saja menyerahkan uang itu. Dan buktinya sampai sekarang belum kembali juga. Kami sekeluarga berharap siapa pun yang menemukan Adit mohon dikembalikan ke keluarganya,” jelasnya.

Tri Rahayu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya