SOLOPOS.COM - Siswa SLB Karnnamanohara mengikuti kegiatan melukis dalam pertemuan Pekan Karya Mahasiswa (PKM) UGM, Jumat (24/4/2015). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Siswa SLB Karnnamanohara mengikuti kegiatan menggambar dengan hati, seperti apa kegiatan tersebut, berikut laporan wartawan Harian Jogja, Bernadheta Dian Saraswati

Telinga boleh saja tidak mendengar. Mulut boleh saja tidak jelas mengucap tapi tangan tak mampu menipu untuk tidak menggerakkan pensil warna di atas kanvas.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Itulah yang dialami anak-anak SLB Karnnamanohara. Di tengah keterbatasan yang ada sebagai penyandang tuna rungu, jari-jemari mereka aktif menari di atas selembar kertas gambar.

Ada yang melukis pohon, melukis wajah dengan gradasi warna yang apik, ada pula yang menggambarkan sosok perempuan Bali yang sedang menari.

Adalah Irya Ayu Kusuma Putri. Siswa kelas VIII SMP ini dengan cekatan melukiskan sosok perempuan mengenakan adat Bali. Tanpa ragu, ia menorehkan tinta warna pada masing-masing pola. Detail gambar pun tak lupa ia sertakan.

Ada hiasan mahkota emas di rambut berikut dengan aksen permata merah di sisi depan, selendang merah yang terurai, hingga jari lentik sang penari. “Iya, orang Bali nari,” kata Putri dengan gaya bicaranya yang kurang jelas.

Menurut Kepala Sekolah, Hikmawan Cahyadi, Putri termasuk siswa berprestasi di sekolahnya. Ia piawai melukis baik menggunakan warna maupun hanya arsiran. Siswa yang tinggal di Minomartani ini baru-baru ini juga berhasil menjadi runner up dalam Porseni tingkat Kabupaten Sleman.

“Sayangnya dia enggak bisa mewakili ke provinsi. Tapi ini sudah menjadi sebuah prestasi membanggakan,” kata Wawan, sapaan akrabnya di sekolah.

Saat Harianjogja.com berkunjung ke SLB Karnnamanohara, beberapa waktu lalu, Putri dan semua teman sekolahnya sibuk mengekspresikan potensi yang mereka miliki.

Ada yang menggambar, menulis diary, ada pula yang berlatih drama. Meski gaya bicara mereka terbata-bata namun pesan drama mampu tersampaikan melalui bahasa tubuh yang mereka gunakan.

Kegiatan-kegiatan itu dikemas dalam sebuah tema yaitu Write Your Heart. Kegiatan yang masuk dalam Pekan Karya Mahasiswa (PKM) Universitas Gadjah Mada (UGM) ini bertujuan memberi pengajaran bagi kaum difabel.

“PKM ini bertujuan mengajak mereka [siswa SLB] untuk mengekspresikan diri. Menuliskan dengan hati, berekspresi dengan hati agar lebih dikenal masyarakat luar,” ungkap ketua tim PKM, Gunisya Kartika Sari.

Tika menuturkan bahwa dalam PKM, tim dari UGM diberi dana untuk melakukan pengabdian masyarakat. Tim yang terdiri dari lima orang ini pun memilih SLB Karnnamanohara sebagai lokasi PKM. Mereka melakukan pendampingan sejak Maret.

Mereka melakukan pertemuan rutin dengan siswa SLB yang di antaranya mengajarkan seni gambar, menulis, dan drama kepada mereka.

“Sampai saat ini kita sudah tujuh pertemuan. Out put-nya, 6 Juni nanti akan ada pentas seni. Anak-anak tampil sesuai bidang mereka masing-masing,” jelas Tika.

Selain membaca puisi, pameran hasil karya lukis, drama, dan diary, ada pula  pertunjukan megakarya. Di depan audiens, siswa SLB Karnnamanohara akan melukis di atas kanvas besar. “Apa yang dilukiskan adalah menggambarkan suasana hati mereka saat itu,” ucap Tika.

Menurut rencana, pentas seni yang rencana akan digelar di sekolah itu akan mengundang pejabat fakultas baik di tingkat mahasiswa maupun dosen, orang tua siswa, Dinas Sosial, juga komunitas Difabel Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya