SOLOPOS.COM - Tiga siswi memperagakan permainan dingklik oglak-aglik di hadapan teman-temannya saat mengikuti kegiatan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di halaman SDN Kroyo, Karangmalang, Sragen, Sabtu (19/11/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN—Puluhan siswa SDN Kroyo, Karangmalang, Sragen, dikenalkan tentang berbagai permainan tradisional yang mulai hilang di lingkungan anak.

Pengenalan permainan tradisional kepada para siswa Kelas I dan Kelas IV itu sebagai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam kegiatan yang digelar pada Sabtu (19/11/2022) lalu, karya layang-layang juga dipamerkan di lingkungan sekolah. Mereka kenalkan tentang tarian tradisional dan permainan tradisional.

Sejumlah permainan tradisional yang dikenalkan di antaranya permainan engklek, dakon, dingklik oglak-aglik, bakiak, halma atau catur jawa, gangsing bambu, dan lompat karet.

Di akhir rangkaian pengenalan permainan itu setiap siswa diminta membuat pesan dan kesan mereka pada kertas bewarna dan ditempelkan di kelas masing-masing.

Kepala SDN Kroyo, Karangmalang, Sragen, Didik Prihantoro, kepada Solopos.com, Senin (21/11/2022), mengungkapkan semua rangkaian itu dikemas dalam Gelar Karya P5.

Dia mengatakan kegiatan tersebut sebagai implementasi kurikulum merdeka dengan mengambil tema Kearifan Lokal.

“Sasaran pada kegiatan P5 pada 2022 ini memang hanya dua kelas, yakni Kelas I dan Kelas IV. Untuk kelas lainnya dilakukan bertahap setiap tahun, yakni Kelas II dan Kelas V dilakukan di 2023, kemudian Kelas III dan Kelas VI dilaksanakan pada 2024 mendatang,” ujarnya.

Dia menerangkan kegiatan ini bertujuan mengajak para siswa mengobservasi permainan tradisional sekaligus mengapresiasi kearifan lokal yang ada di lingkungan sekitar sekolah.

Dia mengatakan hasil kegiatan ini diharapkan para siswa dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan tambahan dari produk-produk yang dihasilkan sesuai dengan karakter dan kearifan lokal daerah.

“SDN Kroyo ini merupakan pelaksana Program Sekolah penggerak Angkatan II yang mendapatkan pendampingan langsung dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya