SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ungaran (Espos)–Santikasari, 7, warga Dusun Kalianyar, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (29/1) sore, tertimbun tanah longsor proyek tol Semarang-Solo. Siswa SDN 1 Kalirejo, Kecamatan Ungaran tersebut pun akhirnya tewas.

Dari sejumlah informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tragis tersebut berawal saat korban bersama kakak perempuannya, Kusmiyati, 11, dan seorang temannya bermain di sekitar lokasi proyek jalan tol yang kebetulan berada di belakang rumahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban bermain di sekitar saluran pembuangan air proyek jalan tol beberapa saat setelah hujan reda.

Anak-anak tersebut tak menyadari bahwa di dekat lokasi mereka bermain terdapat tebing setinggi kurang lebih dua meter tersebut rawan langsor setelah diguyur hujan.

Saat asyik bermain, tebing yang berada di sebelah timur saluran pembuangan air pun benar-benar longsor.

Kusmiyati dan seorang teman korban berhasil menghindar dari tanah tersebut, tapi tidak dengan Santikasari. Tubuh kecilnya tertimbun tanah yang masih basah tersebut.

Melihat adiknya hilng terkubur tanah, Kusmiyati pun berteriak histeris yang kemudian didengar oleh warga sekitar.

“Awalnya ada suara gemuruh dari lokasi tanah longsor. Tak berapa lama terdengar suara teriakan dari Kusmiyati yang meminta tolong,” papar Ngasian, 56, warga Kalongan, Ungaran yang saat itu berada di sekitar lokasi.

Korban terkubur di dalam tanah selama sekitar lima menit sebelum akhirnya berhasil ditemukan. Saat dievakuasi, korban dalam keadaan tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke RSUD Ungaran. Sayangnya, saat dilarikan ke RS, nyawa korban tak dapat terselamatkan.

Menurut sejumlah saksi, saat ditemukan dahi korban mengeluarkan darah dan giginya tanggal.

Dikonfirmasi terpisah, Project Manajer PT Istaka Karya yang mengerjakan pembangunan tol tersebut, Herman Supriyadi mengutarakan bahwa insiden tersebut bukan termasuk kecelakaan kerja. Ia berdalih bahwa tanah longsor tersebut merupakan bencana alam.

“Peristiwa ini murni musibah, dan tidak terkait dengan teknis pembangunan tol,” tukasnya. Meski demikian, pihaknya siap memberikan santunan kepada keluarga korban.

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya